31. Ngambek

258 29 0
                                    

Happy reading hyungg

.

Rak demi rak sudah Bella telusuri. Dirinya masih belum saja menemukan novel yang dia cari.

Bosan sudah pasti. Tapi, Bella sudah bertekad bila belum menemukan novel, dirinya tidak akan pulang.

Aksa pun yang menemani Bella sudah tampak jenuh. Berulang kali cowok itu menanyakan apakah sudah selesai atau belum. Jawaban dari Bella membuat dirinya menghembuskan nafasnya kesal.

"Laperr." Bella menatap tajam Aksa yang tiba-tiba berteriak.

Aksa nyengir. "Ayo sih Bell."

"Bentaran."

Aksa mengerucutkan bibirnya kesal.

"NAHH!!"

Aksa melongo dengan mata berbinar kala mendengar Bella berseru. "Ketemu?"

"Enggak," jawab Bella polos yang mendapat tatapan datar dari Aksa.

Bella nyengir kemudian terkekeh. "Biar gak bosen Sayang."

Aksa mengerjapkan matanya dua kali. Tunggu, dirinya tidak salah dengar kan?

Jari telunjuk Aksa mengorek dalam telinganya. Bersih. Itu artinya dirinya memang tidak salah dengar.

"Apa Bel?"

Bella tersenyum. "Gak, gak jadi."

Melihat Bella tersenyum membuat Aksa ikut menyunggingkan senyumnya lebar. Hatinya berbunga-bunga kala mendengar Bella memanggilnya dengan sebutan 'Sayang'

Selama ini memang hanya dirinya yang memanggil Bella dengan sebutan 'Pacar' atau 'Bebel'

Jadi, Aksa merasa senang Bella mau memanggilnya seperti itu. Mungkin setelah ini dirinya akan syukuran.

"Sering-sering kek," gumam Aksa.

"Diem! Yuk kasir."

Aksa mengekor di belakang Bella sembari senyum-senyum sendiri. Membuat pengunjung gramed menatapnya aneh.

Masa bodo dengan tatapan itu, Aksa terus mengikuti Bella yang sudah sampai di kasir.

"Okey, kita makan sekarang." Bella menggandeng lengan Aksa lantas menariknya kasar.

Bella membawa Aksa menuju restoran yang berada di depan gramed.

Duduk berhadapan di pojok. Masih sepi, karna memang mereka berdua datangnya jam dua siang tepat setelah pulang sekolah.

"Silahkan, ada yang bisa saya bantu."

"Spageti carbonara satu sama jus mangga satu." Bella menatap Aksa setelah meletakkan menu. "Lo apa Sa?"

"Samain aja."

Pelayan itu mengangguk, kemudian pamit untuk mempersiapkan pesanan Aksa dan Bella.

Hening menerpa. Keduanya sibuk memainkan ponsel masing-masing.

Sesekali Aksa berteriak kala game yang dia mainkan hampir saja mati membuat Bella melototinya.

Sedangkan Bella, sibuk menscroll instagramnya.

Setelah puas, Bella beralih menatap Aksa yang masih saja memainkan ponselnya.

"Sa."

"Hmm."

"Saa, iihh!!"

"Apa sih Bell." Aksa melirik Bella sekilas.

Bella mengerucutkan bibirnya kesal. Dirinya sungguh bosan. Cewek itu meniup-niup poninya yang semakin memanjang.

[end] AKSABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang