20. Ganggu Aja Lo!

220 39 1
                                    

Happy reading hyungg

.

Seorang gadis tengah bergelung dengan selimutnya.

Begitu tenang. Padahal hari sudah menunjukan sinar matahari yang bergitu terang.

Wanita paruh baya masuk ke dalam kamar sang gadis. Menyibakkan gorden supaya sinar matahari bisa masuk.

Terdengar erangan kecil dari bibir pink gadis itu.

"Bangun Bell! Udah siang! Kamu gak ada kerjaan apa!"

Yah, gadis itu adalah Bella. Tadi malam ia tidur pukul 2 pagi karna harus menyelesaikan drakor yang belum ia tamatkan.

Itu sebabnya setelah shalat subuh. Ia memilih untuk kembali tidur di atas ranjangnya yang empuk.

"Nanti Ma," jawab Bella dengan mata terpejam. Tangannya semakin mengeratkan selimut.

Mama menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah anak gadis satu-satunya. "Terserah, yang penting jangan melebihi jam 10 yah!"

Bella mengacungkan jempolnya sebagai respon.

Terlihat seorang cowok tengah berdiri di depan pintu sebuah minimalis.

Cowok itu terlihat bimbang ingin masuk atau tidak. Dirinya terus saja mondar-mandir tidak jelas hingga pintu rumah terbuka menampilkan wanita paruh baya.

"Loh ada Aksa? Kenapa gak masuk?"

Seperti biasa Aksa hanya nyengir. "Hehe Bella ada Tan?"

"Ada. Tapi lagi tidur dia. Kamu bangunin aja. Tadi udah Tante bangunin gak mau," ujar Mama
"Tante mau nyiram tanaman dulu ya."

Aksa mengangguk. Setelah mengucapakan terimakasih, dirinya melangkahkan kaki menuju kamar gadisnya.

Di tangga, Aksa berpapasan dengan Shaka yang sudah rapi. Mereka berdua melakukan tos terlebih dahulu.

"Mau kemana lo? Rapi amat Shak," tanya Aksa. Matanya meneliti penampilan Shaka dari atas hingga bawah.

"Mau kencan."

Aksa menatap Shaka dengan pandangan jijik. "Bocil ae gaya-gayaan mau kencan."

"Yeuuu sirik aja lo," balas Shaka kemudian  melengos pergi meninggalkan Aksa.

Aksa kembali menapakan kakinya di tangga. Dirinya tidak akan bingung mencari keberadaan kamar Bella karena dulu dia pernah ke kamar Shaka yang berada tepat di samping kamar Bella.

Aksa membuka pintu bercat biru muda. Pandangannya menyapu sekitar. Terlihat rapi dan luas. Matanya tertuju pada seorang gadis yang masih tertidur di atas ranjang.

Dengan langkah pasti, Aksa menghampirinya. Dirinya duduk di samping gadis itu.

Tangannya menepuk pipi Bella pelan. "Bangun Sayang."

Bella menggerang pelan. "Apasih Ma, kan Bella udah bilang nanti Bella bangun," ucapnya kesal. Dirinya masih mengantuk saat ini.

Aksa tersenyum. Dia mengecup dahi Bella membuat sang empu membuka mata.

"Lo ngapain?" tanya Bella dengan dahi yang berkerut dalam. Dirinya sedang tidak mimpi kan? Kenapa Aksa tiba-tiba ada di kamarnya?

"Ayo kita jalan!" ucap Aksa dengan semangat.

Bella berdecak kesal. Semakin mengeratkan selimut yang menutupi tubuhnya sampai batas dada.

"Masih pagi Sa! Sana pulang ih!"

[end] AKSABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang