4. Sate tusuk

459 76 2
                                    

Klik bintang kiri bawah gaesss.

Bella memasuki kelasnya dengan lesu.

Tadi pagi ia harus mengomeli adiknya karena sudah membuat mobilnya penuh sampah.

Emang adik laknad, udah dipinjemin mobil malah di kotorin.

Bella menuju bangkunya, menaruh tasnya di atas meja kemudian melirik bangku Sandra. Temannya itu belum masuk padahal sudah mau bell.

Bella menghela nafasnya perlahan. "Awas aja! Gak bakal gue pinjemin mobil lagi" gerutunya.

Tak lama Sandra datang, ia langsung mendudukan dirinya di samping Bella. "Lo kenapa Bel?"

"Biasa! si Shaka lagi!" jawab Bella lesu.

Sandra terkekeh, sudah terbiasa dengan curhatan Bella tentang adik laki-lakinya itu.

"Namanya juga adik-kakak, ya mesti gak harus akur terus Bell," kata Sandra yang di jawab dengan anggukkan kepala Bella.

Bella menatap Sandra. "Btw tugas geografi lo udah belum? Gue liat dong."

Dahi Sandra berkerut, biasanya ia yang akan menyalin tugas Bella tapi kenapa ini malah kebalikan?

Bella mendengus "Kurang lima gue San, plis deh!"

Sandra membuka tasnya, mengeluarkan buku tulisnya.

Bella juga melakukan hal yang sama, kemudian ia langsung saja menyalin jawaban dari Sandra.

Sandra melirik pada Bella yang masih asik menyalin tugasnya itu. "Lo kenapa kok bisa kurang lima?"

Pergerakan Bella terhenti, mungkin ia harus menceritakan kejadian tadi malam pada sahabatnya itu.

Bella melanjutakan aktivitasnya. "Tadi malem gue di ganggu Aksa sama Shaka," katanya tanpa mengalihkan pandangan.

Sandra terkejut. Apa katanya tadi? Aksa?

Kalau Shaka ia tak kaget, kan udah biasa. Lah ini Aksa?

"Kok bisa Aksa?"

Bella menghentikan menulisnya. Ia menatap Sandra datar "Tadi malem dia nge whatsapp  gue terus gak gue jawab, dia malah telfon gue."

"Terus?" tanya Sandra dengan menahan tawanya.

Bella mendengus. "Dia telfon cuma bilang 'Gw ganggu gak?'  ya jelas ganggu lah,  gila apa ya dia," sungut Bella.

Tawa Sandra meledak "Buahahahahah goblok banget si Aksa," membuat seluruh penghuni kelas menatap mereka.

Bella yang sadar dengan keadaan pun langsung membekap mulut Sandra.

"Diem heh! Pada liatin tuh!"

Sandra langsung menghentikan tawanya, ia menatap sekitar. Berdehem untuk mentralkan suaranya "Maaf gaes, hehe," kata sandra dengan cengiran tanpa dosa.

Kriinggg

Bel masuk berbunyi tak lama Pak Gino-guru sejarah masuk untuk memulai pembelajaran.

Di tengah pelajaran ada seorang siswa mengetuk pintu.

Tok tok tok

Otomatis seluru pandangan tertuju pada pintu. Disana terlihat Aksa dengan setumpuk buku tulis.

"Permisi Pak! Saya disuruh Bu Endang buat ngasih buku tulis."

Pak Gino mengangguk "Taruh di atas meja aja Sa!"

[end] AKSABELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang