Bismillahirrahmanirrahim.
Lembar Pertama || Lamaran
Tentang cinta, aku serahkan pada Rabbku karena aku percaya jika dia sudah menyiapkan sosok terbaik untuk setiap hamba-hamba-Nya. Dia yang aku damba atau pun bukan, aku ikhlas menerima semua takdir yang sudah Allah ukirkan.
- (Bukan) Imam Impian -
Written by AayuuSR🍂🍂🍂
Aku menautkan jari-jari tanganku karena gugup. Malam ini tidak seperti malam-malam biasanya yang aku habiskan dengan bercanda atau bercerita bersama mama dan papa, tapi malam ini kami kedatangan tamu yang katanya ingin melamarku. Aku mencoba menenangkan diriku sendiri terutama jantungku yang dari tadi sudah berdetak sesukanya, wajahku pun mungkin terlihat pucat. Aku mencoba biasa saja dan sesekali menatap sosok laki-laki yang berani melamarku pada papa.
Semenjak pembicaraan dimulai belum sekali pun dia menatapku, dia menundukkan kepalanya dalam-dalam dan terlihat enggan menatap ke arahku. Sebenarnya aku cukup paham tentang sikapnya itu, mungkin dia sedang mencoba menahan pandangan. Dalam hati aku mengagumi sosoknya yang agamis, keluarganya juga terlihat sangat harmonis. Aku memang bukan wanita sholihah, bahkan aku baru berhijab beberapa bulan tepatnya di hari ulang tahunku yang ke-23. Itu awal mula aku dan seluruh keluargaku mulai berhijrah. Kami rutin mengikuti pengajian dan juga tidak ragu menyalurkan sumbangan ke beberapa tempat yang kami anggap pantas mendapatkannya.
"Kha, bagaimana?" tanya papa sambil menatap diriku lembut.
"Bagaimana apanya, Pa?" tanyaku balik seolah tidak paham.
"Nak Irsyad mau melamar kamu sebagai istrinya, bagaimana?"
Aku menundukkan kepalaku malu. Tapi, selain itu aku juga merasa bingung. Aku cukup mengenal sosok yang biasanya aku panggil dengan panggilan Mas Irsyad. Dia adalah seorang Dokter di salah satu rumah sakit besar di Jakarta. Aku juga salah satu pengikut instagramnya, dia orang yang selalu memposting hal-hal yang bermanfaat dan jarang menunjukkan aktivitas sehari-hari. Dari postingan Instagramnya yang banyak berisikan kata-kata motivasi islami atau hal-hal tentang kedokteran, bisa aku simpulkan jika Mas Irsyad laki-laki baik dan berprinsip. Jika boleh jujur, dari dulu aku sudah memimpikan sosok seperti Mas Irsyad untuk menjadi suamiku.
Irsyad Shafwan. Aku tidak pernah menyebutkan namanya di sepertiga malamku karena aku merasa tidak pantas untuknya dan aku juga tidak ingin mengatur Allah tentang siapa jodohku. Namun, seperti yang biasa aku dengar dari kajian atau yang aku baca di buku-buku motivasi islami bahwa Allah selalu tau yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan aku juga percaya jika Allah tidak akan salah dalam mengukirkan takdir hamba-Nya, termasuk masalah jodoh. Ah, pikiranku sudah kemana-mana bahkan aku sampai lupa jika semuanya masih menunggu jawabanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Imam Impian✓ (SEGERA TERBIT)
Spiritual(Persiapkan uang untuk PO Kha dan Mas Irsyad) ⚠️ Cerita ini hanya untuk orang-orang yang sabar ⚠️ Ada banyak cara menuju surga, haruskah cara ini yang kupilih? Haruskah aku membagi cinta yang selama ini aku miliki sendiri? Apa aku harus pergi dan be...