Bismillahirrahmanirrahim.
Selamat membaca💛
Lembar Keempat Belas || Suami Pengertian
Dia itu suami paling baik dengan semua sikapnya yang lembut dan manis.
Dia juga selalu mampu menerima kekuranganku dan melengkapinya dengan cara paling romantis.- (Bukan) Imam Impian -
Written by AayuuSR🍂🍂🍂
Aku memegang perutku yang terasa sangat sakit, keringat juga membasahi tubuhku yang masih sedikit panas. Tubuhku juga menggigil karena kedinginan. Aku demam dan juga sakit perut karena ini hari pertama haid. Aku tidak tau ini pukul berapa, yang aku tau semenjak selesai makan siang perutku terasa sangat sakit padahal keadaanku tadi sedikit membaik. Mataku masih terpejam, rasanya sangat berat untuk terbuka. Aku juga sudah mengirim pesan kepada Mas Irsyad untuk segera masuk saja jika dia pulang karena aku tidak bisa bangun dari tempat tidur.
"Assalamualaikum, Kha?"
Aku merasakan seseorang duduk di samping tubuhku yang terbaring. Aku membuka mata dan tersenyum ketika melihat Mas Irsyad yang menatapku khawatir. Tangannya mengelap keringat yang mengalir di kepalaku.
"Waalaikumussalam, Mas. Perut Kha sakit."
Mas Irsyad mengelus kepalaku dan entah kenapa aku malah menangis.
"Kha, sebentar ya Mas ambilin kompresan dulu biar sakitnya berkurang."
Aku mengangguk. Mas Irsyad segera berdiri dan keluar kamar. Beberapa menit kemudian Mas Irsyad sudah kembali dengan sebotol air di tangannya, lalu dia duduk lagi di sampingku. Mas Irsyad mengangkat selimut yang menutupi tubuhku dan menyingkap bajuku sedikit di bagian perut lalu meletakkan botol yang tadi dia bawa.
"Panas."
"Tapi, lebih baik kan, Kha?"
"Iya, Mas."
Mas Irsyad tersenyum, lalu mengelus kepalaku lembut. Mataku kembali terpejam karena merasa nyaman dengan elusan lembut yang Mas Irsyad berikan ditambah dengan botol berisikan air hangat yang membuatku merasa lebih baik.
"Mas, maafin Kha ya. Mas capek pulang kerja, malah ngurus Kha juga." Aku berucap karena merasa bersalah.
"Gak papa sayang, yang penting istri Mas yang cantik ini bisa sembuh." Mas Irsyad menjawab dengan manis.
Aku mengangguk, lalu tertidur karena tidak mampu menahan kantuk yang tiba-tiba saja datang.
***
Aku menggeliat dalam tidurku, tubuhku terasa pegal-pegal terutama bagian pinggang. Aku membuka mata untuk mencari keberadaan Mas Irsyad, namun dia tidak ada di kamar. Jam Beker di atas nakas menunjukkan pukul 8 malam. Aku mencoba duduk karena keadaanku sudah lebih baik dari sebelumnya. Selanjutnya, aku menyingkirkan selimut yang menutupi tubuhku dan beranjak dari kasur hendak menemukan di mana Mas Irsyad sekarang.
Aku keluar kamar dan melihat lampu ruang televisi masih menyala dan suara dari televisi juga masih terdengar. Mungkin Mas Irsyad sedang menonton film membuatku melangkahkan kaki menuju ke sana. Tapi, setiba di sana tidak ada Mas Irsyad.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Imam Impian✓ (SEGERA TERBIT)
Spiritualité(Persiapkan uang untuk PO Kha dan Mas Irsyad) ⚠️ Cerita ini hanya untuk orang-orang yang sabar ⚠️ Ada banyak cara menuju surga, haruskah cara ini yang kupilih? Haruskah aku membagi cinta yang selama ini aku miliki sendiri? Apa aku harus pergi dan be...