Lembar Ketiga Belas || About Ghost

4.5K 432 10
                                    

Bismillahirrahmanirrahim.

Selamat membaca 💛

Lembar Ketiga Belas || About Ghost

Dibandingkan hantu, aku lebih takut kehilanganmu, Khadijah.

- Irsyad Shafwan -

- (Bukan) Imam Impian -
Written by AayuuSR

🍂🍂🍂

Assalamualaikum, Teh. Afwan, ini saya Adnan temennya Irsyad. Saya mau menyampaikan kalau malam ini Irsyad ada operasi, kemungkinan pulang jam 10 atau jam 11. Dia titip  pesan sama saya untuk bilang Teteh gak usah nungguin dia. Syukron, Teh.

Itu lah pesan yang aku terima sore tadi dari dokter Adnan kalau Mas Irsyad pulang lebih lambat dari biasanya. Aku paham sebagai dokter bedah, Mas Irsyad akan sangat sering melakukan operasi seperti malam ini. Aku menghela napas lelah karena bosan dan tidak tau harus melakukan apa. Putri juga sudah menyewa apartemen yang dekat dengan kampusnya membuatku sendirian di rumah besar ini. Hari sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, aku sudah melaksanakan sholat witir dan juga sudah membaca surah Al-Mulk. Namun, mataku tidak mau terpejam. Ini selalu terjadi jika Mas Irsyad pulang terlambat, aku tidak bisa tidur sebelum dia juga tidur bersamaku.

Aku memilih untuk keluar kamar sekaligus mengisi gelas yang kosong. Rumah ini sudah sangat sepi karena pembantu yang Mas Irsyad pekerjakan hanya bekerja hingga jam 6 sore saja, setelahnya diperbolehkan pulang. Berarti hanya ada satpam yang menunggu di pos depan. Aku menghidupkan lampu dapur yang sebelumnya aku matikan. Baru saja hendak mengisi gelas dengan air, aku merasakan ada seseorang lewat di belakangku membuatku dengan cepat menoleh.

Kosong.

Aku mulai berkeringat, namun mencoba untuk tidak takut. Aku membaca ayat-ayat Al-Qur'an dalam hati sembari berusaha cepat-cepat memenuhi gelas. Setelah penuh, aku berjalan ke arah tangga. Sesekali aku melihat ke belakang karena masih merasa takut apalagi lampu di ruang tamu aku matikan agar menghemat listrik menambah kesan sepi dan juga gelap. Bulu kudukku berdiri, hembusan angin malam membuatku semakin merinding. Kenapa tiba-tiba horor begini?

"Astaghfirullahhal'azim, Kha! Ingat hantu itu gak ada! Allah selalu ada sama kamu, jangan takut!" Aku menyemangati diriku sendiri.

Dengan langkah tergesa aku berbalik. Aku sedikit berlari bersamaan dengan itu hujan turun begitu derasnya, aku menutup telinga ketika berlari. Tanganku hendak memutar kenop, namun ada tangan yang menepuk pundakku.

"Allahu Akbar!"

Aku berjongkok sambil menangis, aku benar-benar takut. Apa itu hantu?

"Kha! Kha, kenapa menangis?"

Suaranya tidak asing. Aku menoleh dan langsung memeluk orang itu ketika tau dia adalah Mas Irsyad. Mas Irsyad menepuk pelan punggungku walaupun aku tau dia pasti bingung kenapa aku ketakutan begini. Gelas yang tadi ada di tanganku jatuh dan berserakan di lantai.

"Kamu kenapa ketakutan gitu, Kha? Mas datang, kamu lari. Mas pegang, eh malah nangis. Kamu kenapa?" tanya Mas Irsyad setelah aku melepaskan pelukan dari tubuhnya.

"Kha fikir hantu, Mas." Aku menjawab jujur.

"Kamu ada-ada aja, Kha. Ayo berdiri, sini Mas bantu." Mas Irsyad mengulurkan tangannya.

(Bukan) Imam Impian✓ (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang