Bismillahirrahmanirrahim.
Lembar Kedua || Masa lalu dan Masa depanAku ingin satu surga bersamanya, saling berbagi syafa'at dengannya, bukan saling menarik ke neraka nantinya. Karena sahabat yang sesungguhnya adalah ketika saling menasihati agar bisa sama-sama meraih Jannah-Nya.
- (Bukan) Imam Impian -
Written by aysbri_28🍂🍂🍂
Matahari siang ini terlihat begitu semangat memamerkan cahayanya membuat para pejalan ataupun pengemudi kendaraan terlihat letih. Wajah-wajah lelah setelah bekerja seharian terlihat kusam karena terkena sinar UV dan juga polusi dari kendaraan yang berlalu lalang. Aku yang saat ini duduk tenang di salah satu cafe menatap ke arah luar, melihat banyak pejalan kaki yang terlihat mengeluh bahkan sesekali aku mendengar mereka memaki dan mengumpat. Aku bukannya merasa sok suci atau tidak berdosa, tapi kenapa dengan mudahnya mereka berkata kasar padahal Allah menguji mereka dengan ujian kecil saja.
Aku menoleh ketika seseorang yang aku tunggu menarik kursi di depanku menimbulkan sedikit suara, aku tersenyum menatap Aqila yang duduk dan langsung mengambil tisu untuk membersihkan wajahnya. Rambut hitamnya yang tergerai nampak sedikit berantakan, mungkin karena terkena angin ketika di jalan.
"Huh... panas banget!" Aqila berucap. Dia menatapku gerah, "kamu gak kepanasan pakai hijab panjang kek gitu? Aku aja kepanasan nih!" lanjutnya.
Aku mengulas senyuman, lalu menggeleng.
"Neraka jauh lebih panas," jawabku.
Gadis cantik di depanku merenggut kesal, dia mengambil jus jeruk milikku dan meminumnya tanpa izin.
"Kamu selalu bilang gitu, Kha. Aku itu belum siap buat makai hijab kayak kamu, apalagi aku ini model. Nanti kalau tertutup, gak ada job!"
"Kamu jual akhirat kamu untuk dunia? Maaf, aku juga bukan wanita sholihah tapi aku juga pengen sahabat aku bisa berhijab. Kalau masalah belum siap, emangnya malaikat bakalan nanya kamu siap apa enggak kalau mau meninggal?"
"Astaghfirullahhal'azim, Kha! Udah gak usah bahas itu, bahas kamu aja. Kamu mau ngomong apa?"
Aku menghela napas. Begitulah Aqila Ramadhani selalu saja menghindar jika dinasihati. Aku pernah ada di posisinya, pernah menjadi seseorang yang memberontak terhadap apa yang Allah perintahkan. Tapi, aku tidak mau sahabatku menyesal suatu hari nanti. Aku ingin di surga bersamanya, aku ingin saling berbagi syafa'at dengannya, bukannya malah saling menarik ke neraka nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Bukan) Imam Impian✓ (SEGERA TERBIT)
Espiritual(Persiapkan uang untuk PO Kha dan Mas Irsyad) ⚠️ Cerita ini hanya untuk orang-orang yang sabar ⚠️ Ada banyak cara menuju surga, haruskah cara ini yang kupilih? Haruskah aku membagi cinta yang selama ini aku miliki sendiri? Apa aku harus pergi dan be...