Istirahat sekolah, (Name) menenteng tas bekalnya. Ia berencana piknik bersama sahabat-sahabatnya di bawah pohon sakura. Senyumnya mengembang tipis.
Telapaknya menengadah, menangkup kelopak-kelopak merah muda. Kedua maniknya menggilirkan tatapan ke lingkungan sekitar.
“Hmhmhm.” Lirik lagu dan irama yang tak beraturan mengalun dari bibirnya.
Tatapan (Name) bermuara di sepasang mata berbeda warna yang duduk di salah satu bangku taman sekolah, diteduhi pohon sakura. (Name) tersenyum lebar, bermaksud menyapa. Ia bukan orang ramah sebenarnya, tetapi mencoba bersikap sopan.
Pemuda itu mengalihkan wajah ke arah lain, sama sekali tak membalas senyumannya.
Sorot matanya tajam.
Wajahnya datar. Tak ada tanda-tanda ia membalas senyuman (Name).
Indra peraba (Name) merasakan aura dingin dari pemuda itu. Jelas sekali ia melarang siapapun melirik, menyapa, apalagi mendekatinya. Seolah membangun benteng tinggi antara dirinya dan manusia lain.
(Name) mencebik.
Todoroki Shouto. Si pemuda musim dingin yang dipuja satu sekolah.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalopsia | Todoroki Shouto ✔️
Fiksi Penggemar(Todoroki Shouto x Reader) (Name) sangat mencintai musim semi. Bunga-bunga bermekaran, salju mencair, cahaya matahari bersinar hangat, dan angin sepoi-sepoi yang memainkan rambut sepinggangnya. Musim semi ia identikkan sebagai musim kehidupan. Semua...