Chapter 2: How to Fall in Love?

762 97 23
                                    

Gadis-gadis duduk membentuk lingkaran di atas tikar, tenang tanpa seorang pun yang berkicau. Itsuka mengakhiri keheningan dengan celetukannya.

Ne, siapa di sini yang pernah jatuh cinta?”

Teman-temannya antusias menjawab. Menceritakan cinta pertama yang mereka temui di masa SMP atau kakak kelas keren yang menarik hati sejak hari pertama di SMA.

Dengan wajah merona dan ucapan yang terbata-bata tentunya.

(Name) diam menggigit sosisnya, bingung menjawab apa. Kapan terakhir kali ia jatuh cinta?

Ah, atau jangan-jangan ia belum jatuh cinta?

Otaknya bekerja, memutar kilasan hidupnya di masa lalu. (Name) mengerjap sejenak, oh ia pernah menyukai kakak kelas semasa SMP.

“Aku juga pernah jatuh cinta, tapi itu dulu. Semasa SMP, aku menyukai seorang senpai.” (Name) menjawab. Syukurlah ia dulu pernah jatuh cinta, kalau tidak ia dilabeli gadis abnormal oleh teman-temannya.

“Apa kau berniat jatuh cinta lagi, (Name)-chan?” Tsunotori Pony bertanya.

Teman-temannya menyengir aneh dan memandangnya antusias. Berharap (Name) memberi jawaban yang memuaskan.

“Kupikir saat ini tidak perlu. Untuk apa jatuh cinta kalau ujung-ujungnya ditolak?”

“Kau harus berjuang, (Name)-chan. Kuakui memang sulit membuat orang mencintaimu balik.” Itsuka merangkul bahu (Name) dan menepuknya lembut.

“Masalahnya aku tidak tahu siapa orang yang kusukai. Ada yang mau memberi saran?”

Pertanyaan aneh (Name) menimbulkan tawa dari mulut teman-temannya. Pony di sebelahnya menepuk-nepuk lengan gadis jangkung itu.

“Astaga, kami tak bisa menentukan siapa orangnya. Kau sendiri yang memutuskan,” ujar Pony dengan tawanya yang tersisa.

“Todoroki Shouto? Si keren dari kelas A.” Shiozaki Ibara memberi saran.

Wajah (Name) melempeng. “Oh, pemuda musim dingin itu.”

Memangnya mungkin aku menyukainya? Aku 'kan membenci musim dingin.

[]

Kalopsia | Todoroki Shouto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang