Chapter 11: Mall

418 76 30
                                    

(Name) dan Itsuka di mal, kedua gadis itu tertawa gemas menyaksikan aksi lucu para kucing. Mereka berada di acara kontes kucing.

Setiap penonton boleh berinteraksi dengan kucing, atas seizin pemilik tentunya. (Name) mengelus seekor kucing anggora berbulu putih di pangkuannya.

Hewan itu menggeliat mencari posisi nyaman.

“Coba tangkap, coba tangkap.” Itsuka memindah-mindahkan posisi bola kecil, gerakan tangannya diikuti kucing cokelat hitam yang berusaha menggapai bola.

(Name) tak sadar memutar bola matanya ke sekeliling. Matanya berhenti berputar di dua sosok jangkung yang dikenalnya.

Seorang pemuda berambut merah putih mengelus kucing di gendongan gadis berambut hitam. Si gadis tertawa lebar, si pemuda tersenyum kecil.

Dada (Name) sesak. Ia kesulitan mengambil oksigen. Sayang tidak ada yang menyadari hal itu. Perlahan penglihatannya mengabur.

Bukan. Bukan karena air mata.

Paru-parunya tak mendapat pasokan oksigen sama sekali!

(Name) terbatuk, mengejutkan kucing di pangkuannya. Kucing itu melompat turun. Batuk kedua mengeluarkan darah.

Tangan (Name) bergetar, beberapa tetes darah lengket di telapak tangan. Hidungnya pun mengucurkan darah tiba-tiba.

Seingatnya ia tak mempunyai catatan penyakit apapun. Fisiknya sehat.

Itsuka mengembalikan si kucing ke pemiliknya dan menghampiri sang sahabat. Ia membantu (Name) berdiri dan memapahnya.

Gadis bersurai (hair color) itu terus batuk kering, sesekali mulut dan hidungnya mengeluarkan darah.

“Kau sakit apa? Aku akan membawamu ke rumah sakit,” ujar Itsuka cemas.

Beberapa pemilik kucing datang menghampiri kedua gadis itu.

“Apa yang terjadi?”

“Biar kita membantumu.”

Tubuh (Name) melemah. Gadis itu batuk dan mengeluarkan darah, kali ini keluar kelopak mawar biru tua dari mulutnya.

(Name) tumbang di rangkulan sang sahabat.

[]

Kalopsia | Todoroki Shouto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang