Chapter 12: Disease

421 72 17
                                    

“(Name)-chan, yokatta ne kau sudah bangun.”

Dibukanya kelopak mata perlahan, dari langit-langit putih yang asing dan aroma obat-obatan tempatnya berada, (Name) menebak dirinya di rumah sakit.

Gadis itu perlahan duduk, dibantu sang ibu. Ia mengingat sedikit kronologi mengapa ia sampai di sini.

Napasnya sesak, batuk-batuk, dan berakhir pingsan. Hal terakhir yang (Name) ingat adalah kelopak mawar yang keluar dari mulutnya.

Apa (Name) mendapat kutukan hanahaki?

Tidak ... jangan sampai....

“Apa yang terjadi, okaa-san, Itsuka-chan?”

Ibu (Name) menunduk gelisah, wanita itu mengulum bibir dan matanya bersinar sendu. “Setangkai bunga mawar biru tua tumbuh di paru-parumu, ukurannya masih kecil,” jelas ibu.

Itsuka menatap sedih sang sahabat, memegang punggung tangan gadis itu.

“Kau mendapat kutukan hanahaki. Dua cara untuk menyembuhkan kutukan ini adalah membuat Todoroki-san menyukaimu balik atau operasi paru-paru.”

“Jadi, pemuda yang membuat (Name)-chan seperti ini bernama Todoroki?”

Itsuka mengangguk. “Todoroki Shouto nama lengkapnya.”

(Name) menunduk ke kakinya yang terbalut selimut rumah sakit. Tak menyangka perasaan sederhananya membuatnya mendapat kutukan.

Apa yang harus ia lakukan? Membuang perasaannya atau membuat Shouto menyukainya balik?

Ah, percuma. Shouto dekat dengan Yaoyorozu Momo. Siapa tak mengenal gadis itu? Ia cantik, berwibawa, cerdas, pemimpin tangguh, hebat di bidang apapun, kaya, sopan, dan baik hati.

Memikirkan kelebihan Momo dan membandingkan gadis itu dengan dirinya saja membuat (Name) menggeleng.

Mereka terlalu jauh. Momo khas tokoh mary sue dalam novel, (Name) tak lebih gadis bar-bar yang menjadi tokoh figuran. Orang yang tidak terlalu penting kehadirannya.

Pemuda mana yang mau menolak perasaan Momo? Gadis itu idaman. (Name) merasa wajar Momo diterima Shouto daripada dirinya yang biasa-biasa saja.

Wajahnya tidak cantik, peringkatnya di kelas di bawah rata-rata, keluarganya sederhana, nilai olahraganya selalu hancur, dan perilakunya kurang sopan.

Sudah jelas betapa kurangnya (Name) dari Momo. Satu-satunya kelebihan (Name) adalah suara indahnya.

Apa satu kelebihan mampu menutupi puluhan keburukan?

“(Name)-chan, okaa-san bersedia membayar operasi pengangkatan bunga dari paru-parumu. Asalkan (Name)-chan tetap hidup, kau anak okaa-san satu-satunya.”

Ibu perlahan terisak, wanita itu tak dapat membayangkan putri yang ia rawat dari rahim meninggal karena perasaan tak terbalasnya.

Menyesakkan.

Ia akan melakukan apapun demi hidup putri semata wayangnya. Jika bunga di paru-paru itu tak diangkat, (Name) perlahan mati kehabisan napas dan batuk darah setiap harinya.

Wanita itu tak ingin cepat kehilangan putrinya. Ia mau melihat (Name) tumbuh dewasa, menikah, melahirkan anak, dan hidup bahagia bersama keluarganya.

Okaa-san, (Name) akan berjuang mendapat hati Todoroki.”

“Bodoh! Kau akan mati karena perasaanmu itu!”

Jawaban (Name) membuat tangisan ibu mengencang. Sebelum wanita itu menampar si anak karena keputusan bodohnya, Itsuka menahan tangan wanita itu. Meminta (Name) menjelaskan keputusannya.

“Operasi paru-paru tidak mungkin seratus persen berhasil, ada kemungkinan gagal karena pendarahan. Membuat seseorang menyukai kita balik konsekuensinya tak seburuk operasi. Berilah (Name) waktu sampai musim dingin nanti, okaa-san.”

Ibu mengambil napas dan mengusap air mata di pipinya. “Kita akan membicarakan ini lagi nanti di rumah bersama otou-san.”

[]

Kalopsia | Todoroki Shouto ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang