Siang ini hujan, padahal tadi pagi sangat cerah. Memang benar tidak ada yang bisa memprediksi cuaca, sekalipun itu aplikasi cuaca di hp yang paling akurat.
"Ra kita mau nerobos hujan atau nunggu disini sampe hujan reda?" Nayla bertanya ke Syahira yang sedang asyik memainkan handphonenya.
"Gila kali mau nerobos hujan lebat gini? mau baju lo pada basah emang?" Syahira melirik sekilas Nayla.
"Ya enggak lah. Biasa aja kali ngomongnya, lagi di masjid nih kita." Iya, jadi saat mereka mau kembali ke gedung mereka, tiba-tiba hujan derasa. Karena pas banget mereka lagi lewat masjid, mereka mutusin buat mampir ke masjid untuk sholat sekaligus neduh dari hujan.
"Eh iya iya sorry. Randi sama Arjun dimana deh?"
"Ada tuh di tangga luar. Sama mereka," Nayla nunjuk kearah luar dengan dagunya.
Syahira memutar kepalanya dan melihat kearah luar. Disana ada Arjun, Randi bersama dengan Najim, Najwan, dan Jidan. Begitu melihat Jidan, Syahira memutar kepalanya kembali ke arah Nayla.
"Kok ada Jidan?"
"Lo gak liat grup emang?" Nayla melihat ke arah Syahira. Lalu Syahira menggeleng.
"Mereka tadi ada di kantin juga. Cuman kita gak liat aja. Terus kita balik duluan, gak lama pas hujan mereka juga balik. Eh kehujanan juga, jadi ikut neduh disini." Nayla menjelaskan kenapa bisa mereka bertiga ikut neduh disini. "Lagian ini kan tempat umum Ra, bebas lah siapa aja mau kesini."
"Iya, cuman gue kaget aja si Jidan tiba-tiba ada disitu." Syahira kembali fokus ke handphonenya.
"Lo jadi canggung ya sama Jidan?"
"Iyalah, semenjak kita ketemuan itu, gue jadi canggung banget sama dia. Gak tau deh dia ngerasa canggung juga atau nggak sama gue,"
"makin kesini bukannya makin akrab tapi makin canggung. Padahal udah mau udahan loh kita magang, gak akan ketemu lagi sama mereka."
"Ih iya ya, gue kok malah makin canggung sama dia. Abis gimana La? Gue harus gimana coba? Ini aja dia ngajakin gue buat ngobrol lagi," Syahira liatin handphone dengan isi roomchat dia dengan Jidan ke Nayla.
"Hah waktu kapan? Trus mau kapan ngobrolnya,"
"Waktu kemaren malem. Katanya sih malem ini ngobrolnya."
"Beneran? Dimana?"
"Gak tau, dia gak bilang."
"Ra, La udah reda hujannya yuk balik ke gedung." Suara Randi membuat obrolan Syahira sama Nayla terhenti.
"Eh udah reda? Gak kerasa ya, ayo deh, takut nanti keburu hujan lagi." Nayla sama Syahira jalan keluar dari masjid. Pas mau di sepatu, pas banget sepatu Syahira sama sepatu Jidan sebelahan. Alhasil mereka juga duduknya jadi sebelahan.
"Eh Ra, gue kira lo tadi udah duluan ke gedung." Jidan buka obrolan biar gak dime-dieman.
"Nggak kok, yakali duluan. Kan hujan. Tadi gue sama Nayla neduh di dalem masjidnya, sekalian ngadem yakan." Syahira ngejawab senatural mungkin, biar gak keliatan canggung.
"Oh gitu. Tadi hujan tiba-tiba banget ya, langsung gede gitu. padahal tadi pagi masih cerah."
"Iya tiba-tiba banget. Untung aja tadi kita pas lewat masjid, jadi bisa neduh dulu."
"Kita tadinya mau nerobos aja huja-hujannan. Tapi Samudra ngeliat Randi sama Arjun disini, yaudah kita juga ikut neduh aja."
"Ohh.."
"Udah Ra? Yu?" untung aja Nayla nyamperin Syahira pas udah selesai di sepatu. Syahira udah bingung mau ngobrol apa lagi sama Jidan, jadi dia langsung berdiri dan nyamperin Nayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Kostan Mimih • Nct Dream
FanficTempat bernaung untuk 9 pelajar yang sedang mencari jati diri. Start: 27 April 2020 End: 19 September 2020