Prolog

149 16 2
                                    

Kirana Vilencia Franz berjalan dengan tergesa-gesa, ditrotoar jalan sempit. Yang hanya dilalui oleh motor,  sepeda,  dan pejalan kaki.  Rambutnya terus terombang-ambing berserakan.  Namun indah dipandang mata.  Ia terus berjalan hingga matannya melirik pada sebuah taman di tengah kota. Tempat yang sudah lama tak  ia kunjungi.  Taman yang selalu rindang dan indah. 

Entah mengapa instingnya menariknya untuk  masuk. Masih ada Pohon besar yang dulu pernah ia peluk. Ia melirik tempat duduk besi dengan cat putih yang kini telah memudar. Membuatnya tersenyum dan ingin duduk kembali disitu. Sontak tubuh kecilnya kmembeku bersamaan dengan Netra coklatnya yang mengecil. Merasakan suasana yang  dulu selalu ia nanti.  Kini sebuah angin menghembus lembut  anak rambutnya.  Membuat matanya tertutup, menikmati dalam kepedihan.  Namun baru beberapa saat ia mencoba terbiasa.  Ponselnya kini bergetar lantang di kursi.  Menariknya untuk segera melirik. 

Drtttt Drtttttt Drttttt

Kirana melirik ponselnya.  Dosennya pak 'Revan' ternyata kini menelponnya. Sontak Kirana berdiri dan mulai berlari meninggalkan taman. 

Bruk,

"Apa lagi Tuhaaan..." Batin Kirana. 

Dia sangat terburu-buru tapi sialnya ada seseorang yang menabraknya, Kirana merasa kesal  ia ingin memungut kembali ponselnya, namun orang yang tadi menabraknya sudah mengulurkan ponselnya.

Mata nya memandang nanar,  pemilik mata yang mengulurkan ponsel tesebut. "Aah maaf, tadi sa-" Nafas mereka berdua tercekat, dunia terasa berhenti hanya karna mata mereka yang saling bertubrukan.

D-dia....

***

Pov Kirana

Senja hadir bukan untuk menemani, tetapi senja hadir untuk menyadarkan kita hal indah tidak akan selamanya

Ini kisah ku dengan dirimu, atau kisah aku, kamu dan mereka?

Setelah berhasil kumelupakan mu, kenapa kau sangat berani dan kurang ajarnya kembali berada dihadapanku?

Apakah kau pikir melupakan dirimu dan menghilangkan rasa sakit dan luka yang kau berikan kepadaku semudah itu?

Sekali kukejar takkan ku lepas, sekali kulepas takkan kukejar.

Yaah itu adalah kata-kata yang kutanamkan kediriku. Awalnya, berhasil walaupun tak semudah itu. Aku berusaha sangat keras melupakannya dan membuka hatiku untuk sosok yang baru, tapi kau menghancurkannya dengan begitu mudahnya.

Aku membenci mu!
Sangat membencimu!!

Kuharap begitu, dan akan seperti itu.

Ini kisahku dengan dirinya, aah tidak lebih tepatnya "ini kisah DIRIKU, DIRINYA dan MEREKA"

-Dear peghuni hatiku yang dulu-

                      26 Mei 2025
Kirana Vilencia,  Franz

_______________________________

Salam hangat untuk kalian 💙
Jangan lupa Bintangnya ya,
Trimakasih.

        
  

'See You Letter' Bad boy (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang