Kirana berjalan menuju kantin. Sambil memandangi senyum wallpaper handphonenya . Vanya yang melihat jengah hanya bisa menarik-narik tangan Kirana. Menghindarkan sahabatnya itu dari tabrakan orang berlalu-lalang.
"Kirana berhenti!" Vanya menarik tangan Kirana. Namun gadis itu terlalu asik menatap ponselnya.
Brukkk
Kirana menabrak dada bidang seseorang. " Kafka, " ucap Kirana.
"Lo yakin tentang hubungan lo sama Arka? " Tanya Kafka.
"Kenapa sih Kaf? " Kirana menatap kesal Kafka. "Gue heran sama lo!. Lo memang jarang ngomong. Tapi sekalinya ngomong, omongan lo itu di jaga! " Kesal Kirana.
Kafka membuang muka, Kesal. Ia menaruh tangannya di pinggang. Dengan bibir bawah yang tergigit kedalam.
"Sst Kir, " Vanya berbisik lembut di telinga Kirana. "Mungkin naksir kali sama lu!" Bisik Vanya yang mampu terdengar.
Kafka menatap Vanya tajam, membuat gadis itu menciut dibalik Kirana.
"Gue cuma gak mau lo terluka! " ucap Kafka.
"Gue terluka, itu ursan gue. Bukan elu! " Tegas Kirana. Sambil menabrak kasar pundak Kafka. Menyisakan rasa sakit yang tak bernilai di fisiknya.
Belum jauh Kirana berjalan. Kirana melihat Violet, gadis yang semalam ia temui di arena balap juga. Gadis yang sama, yang mampu membuat Arka menuruti permintaannya. Kini bersandar pada pundak Arka. Lebih tepatnya pundak seseorang yang sekarang telah sah menjadi kekasih Kirana.
Vanya yang merasa Kirana mematung kini melirik ke Kirana, "Kir! " Panggil Vanya. Vanya menoleh menatap apa yang dilihat Kirana.
Muka Kirana memerah, mata nya kini menyorot tajam. Membuat Vanya terdiam. Vanya tau apa yang kini bakal dilakuin Kirana. Namun ia tak berani melarang gadis itu jika sudah seperti ini.
Bukan seperti gadis lain. Yang akan diam dan menangis di kelas. Kini Kirana berjalan kasar menuju kantin. Membuat kaget Bintang, Bastian, Galang,
Gilang Terlebih Arka."Kir udah! " ucap Vanya gemetar.
"Lo kok disini? " Tanya Arka selow. Sementara tatapan Violet terlihat cemas. Ia bahkan langsung menarik kepalanya, begitu melihat kehadiran Kirana.
Tanpa bicara Kirana menarik kasar rambut Violet membuat gadis lemah lembut itu meringis kesakitan.
"KIRANA LEPASKAN! " Teriak Arka.
"DIAM!!! "Teriak Kesal Kirana.
Ulah Kirana berhasil mengundang mata siswa-siswi yang sedang asik mencari makan untuk berkumpul membentuk lingkaran.
"Kirana, lepas! " Ringis Violet kesakitan. "Arka, tolongin Arka, sakit! " Ringis Violet.
Air mataa Kirana dan Violet sama-sama terjatuh. Merasakan sakit dengan posisi yang berbeda.
Bintang, Bastian, Galang, Gilang mencoba mendekat untuk membantu Violet. Namun dengan cepat Kirana menarik lebih kasar rambut Violet.
"Akhhhhhhh Sakittt, Arkaaaa! " Teriak Violet.
"Jangan mendekat. Atau gue pastikan gadis jalang ini botak!" Ancam Kirana yang membuat bintang meneguk ludah.
"KIRANAAAA CUKUPPPP!!!" Teriak Arka. Muka Arka kini memerah, matanya jauh lebih tajam dan ganas dari pada bertarung dengan Dirga.
"Oh, jadi gitu. Lo lebih belain jalang ini dari pada GUE! GUE pacar lo ARKA! PA-CAR! " Teriak Kirana yang berhasil menghebokan penghuni kantin.
Arka yang tak sabaran, mendorong kasar Kirana untuk melepaskan Violet. Dan hendak menampar Kirana. Namun seseorang dengan sigap menarik Kirana dalam pelukkannya. Dengan mengorbakan punggung bidangnya yang memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
'See You Letter' Bad boy (Completed)
Teen FictionSave aja dulu 💙 baca saat waktu senggang ☺Siapa tau nyaman . Kirana Vilencia Franz seorang wanita yang menyukai pria bernama Arka Garenda Zean. Sosok tampan dan tangguh yang dikenal Nakal! Yang kini menjebaknya dalam hubungan asmara karna perma...