Kirana dan Vanya sudah melaksanakan seluruh ujian kelulusan. Dan mereka dinyatakan lulus. Tak terasa kini Kirana akan meninggalkan segalanya yang penuh kenangan di SMA ini. Bahkan tanpa kehadiran Arka.
Kirana kini sedang berfoto dengan anak sekelasnya. Beberapa kali beberapa pria yang menyukainya dalam diam. Kini mengajaknya foto terang-terangan. Tak terkecuali Kafka.
"Boleh foto berdua doang gak? " Tanya lembut Kafka.
Kirana tersenyum, dengan dua lesung pipinya yang timbul. "Boleh dong. " ucap ramah Kirana.
Harus Kirana akui. Kafka cukup berpengaruh pada kehidupan akhirnya di SMA. Karna Kafka membantu Kirana semangat dan menemaninya . Walaupun bagi Kirana Kafka seperti kakak laki-laki dari pada seorang teman.
Kirana memakai high heel dengan brokat pink Di perpisahannya. Dari tadi ia sudah lelah berdiri untuk berfoto-foto bersama.
Cletek
Kaki Kirana kini terasa tidak nyaman karna High hellnya copot sementara kakinya terasa pegal. Kirana mencoba menenteng-nengteng sepatunya dan berjalan ke tenda.
Namun belum sampai ia ke tenda seseorang dengan sigap menggendongnya. Kirana kaget dan melihat kebelakang.
"Hey Kafka jangan digendong!" ucap Kirana berbisik.
"Gak apa, gue gak mau lo kecapean! " ucap Kafka berani.
Kafka berani karna acara kelulusan sudah selesai dan kini hanya murid-murid seangkatan mereka yang berada disana. Tapi tak dipungkiri jika Mama Kafka melihat kelakuan anaknya itu. Ia antara kaget dan senang. Karna melihat Kirana, Kirana tak hanya cantik. Tapi Kafka bahagia saat disampingnya. Dan Kirana nampak tulus sayang pada Kafka. Walaupun tak tau sebagai apa.
"Kirana, " Panggil Kafka sedikit samar.
"Iya," ucap Kirana bingung.
"Lo mau gak jadi istri gue? " ucap asal Kafka.
"Ngawur lo Kaf! " ucap Kirana menarik rambut Kafka.
Kafka tersenyum namun ia seperti tetap tak ingin kehilangan Kirana.
"Kir, " Kafka memainkan Kirana dari gendongannya.
Ia kemudian mulai berjongkok dan mengambil sebuah kotak berwarna merah.
"Kirana Valencia Franz mau kah kamu menjadi calon istri ku? " Tanya Kafka penuh harapan.Kirana terkejut. Ia memang tak ada perasaan cinta terhadap Kafka. Tapi Kafka selalu ada untuknya. Dan ia nyaman walaupun tak ada rasa cinta. Sedangkan Arka bahkan tak ada kejelasan. Meninggalkan Kirana dengan sejuta janji yang hanya akan jadi janji. Status tanpa kepastian. Walaupun Kirana tak sepenuhnya bahagia dengan Kafka. Setidak nya ia tak terluka.
"Iya, gue mau! " ucap Kirana yang mendapatkan pelukan erat dari Kafka. Kirana tersenyum bahagia. Walauoun matanya senduh, karna merindukan seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
'See You Letter' Bad boy (Completed)
Teen FictionSave aja dulu 💙 baca saat waktu senggang ☺Siapa tau nyaman . Kirana Vilencia Franz seorang wanita yang menyukai pria bernama Arka Garenda Zean. Sosok tampan dan tangguh yang dikenal Nakal! Yang kini menjebaknya dalam hubungan asmara karna perma...