Part 28 Hilang

46 0 0
                                    

Arka pulang kerumah usai kedekatannya dengan Kirana, wajahnya kini jauh lebih merekah dan bahagia. 

"Arka!  Papa mau bicara sama kamu! " ucap seorang pria yang sepertinya terlihat tua namun tetap terlihat tampan dengan setelan jas.

Arka yang merasa jengah berjalan malas menuju kamar. 

"ARKKAAA BERHENTI! "ucap seorang wanita yang terlihat tampak muda dengan pakainya terkesan feminim dan ceria.  Siapa lagi mereka jika bukan orang tua dari Arka. 

Arka menghentikan langkahnya.  Ia tau,  kali ini pasti ia bakal diomelin seperti biasa.  Dan ia engah untuk itu.  Ia dengan untuk hal yang diulang-ulang. 

"DUDUK!! "Teriak kasar wanita tersebut.  Arka jelas hanya menurut pada wanita itu.  Karna ia tak begitu menyukai Ayahnya 

Arka duduk di sofa merah membuat kedua orang tuanya mengelus dada.  Anak itu memang sulit diatur semenjak ia semakin besar.  Bahkan sering membuatbulah di sekolah.  Membuat kesal ayah dah ibunya.

"Hari ini mama mau ngirim kamu sumatra. Kamu harus tinggal tempat paman John!. Mama udah beli tiket jadi kamu gak usah banyak alasan. 

"WHATTT MAKSUDNYA MAMA-PAPA MAU NGUSIR AKU? " Kesal Arka sambil menatap tajam kedua orang tuanya. 

"MAMA GAK MAU DIBANTAH ARKA.  SEKARANG JUGA KAMU BERANGKATT!! "ucap sang mama yang mendapatkan ekspresi tak suka dari Arka. 

"Tapi kenapa, Ma? " Tanya Arka kesal. 

"Karna Mama udah gak tahan dengan kamu!.  Kamu itu selalu buat ulah.  Ditambah temen-temen kamu gak ada satu pun yang benar!.  Mama harap dengan kamu tinggal tempat paman dan nenek kamu.  Kamu bisa berubah jadi lebih baik lagi. "ucap sang Mama penuh harapan

"Tapi Ma, di desa gak ada jaringan. " Protes Arka.
"Justru itu mama mau kamu jadi pribadi yang lebih baik. 

Arka hanya bisa mengendus kesal.  Sebab meskipun ia nolak.  Ayahnya pasti bakal makai bodyguard hanya untuk memastikan Arka benar-benar menjalankan apa yang diminta. 

Arka menyesali kebodohannya yang suka berbuat onar,  padahal baru tadi ia balikan dengan Kirana namun harus dicobai dengan tantangan baru yang tak bisa diganggu-gugat. 

***

Arka mulai berjalan dibandara.  Ia tak menyangka bahwa hidupnya Bisa berubah hanya dalam hitungan jam.  Bahkan saat ini ia belum memberitahu teman-temannya karna terlampau sibuk mencek barang-barang yang harus dia pilih semininal mungkin.

"Ma,  PA,  harus ya di anterin sampai bawa bodyguard segala.  Arka gak bakal kabur kok!" Kesal Arka yang diabaikan oleh kedua orang tuanya. Memang sudah menjadi perjanjian,  kalau Arka membuat keributan disekolah lagi mereka akan langsung memindahkan Arka ke tempat pamannya. Namun beberapa bulan ini kedua orang tuanya sangat sibuk sekali diluar negri.

Arka kemudian menunggu di tempat tunggu.  Dia mengeluarkan ponselnya dan hendak memberitahu Kirana. Namun baru saja mengeluarkan ponsel.  Pesawat yang ia tumpangi sudah akan terbang membuat Arka kesal dan berjalan memasuki pesawat.  Namun saat ia berada pada pintu di pesawat seorang anak kecil berlari dan menabraknya   menjatuhkan ponselnya kebawah.  Belum sempat Arka meraih ponselnya Kini dirinya dipaksa masuk. Membuat mood Arka semakin terasa hancur. Arka hanya bisa menggarut frustasi kepalanya.  Lantas bagaimana caranya bisa menghubungi Kirana. 

*  * *

Kirana yang sampai dirumah segera merebahkan badanya pada kasur kingsizenya. Kini ia meraih ponselnya berharap sosok yang kini kembali menjadi pacarnya,  akan menelpon atau menchatnya deluan. 

30 menit kemudian

Kirana terus memainkan ponselnya. Tapi orang yang ia cari tak kunjung menchatnya. Hati Kirana kini mulai gusar. Apakah Arka melupakannya. Karna tak sabar Kirana memutuskan untuk menchat duluan Arka. Namun sepertinya pesannya tak kunjung centang biru. 

Kirana bingung apakah Arka ingin menipunya lagi.  Kirana menggelengkan kepalanya berusaha meyakinkan diri. Bahwa apa yang ia pikirkan adalah tidak betul. 

Kirana mulai menelepon Arka. Berharap ada kabar dari pria tersebut.  Hingga sorepun berganti menjadi malam.

Sudah hampir tengah malam Kirana tak kunjung bisa tertidur.  Namun Arka tak ada kabarnya juga. 

Kirana mencoba tersenyum.  Berharap kalau bsok ia bisa menemukan sosok yang ia cari.

Kirana berjalan menatap jendela.  Melihat betapa indahnya langit malam bertabur bintang. 

"Tuhan aku tak tau,  apa takdirmu untukku.  Tapi aku yakin apa pun yang terjadi aku akan berusaha menjalankannya dengan baik. " ucap Kirana. 

***

Kirana pergi kesekolah lebih awal. Bahkan ia menunggu Arka di parkiran sekolah. Wajah Kirana kini sudah dipoles makeup tipis. Berharap orang yang ia sukai kini menyadarinya.

Namun jam pelajaran sudah mau dimulai.  Tak ada sosok yang ia cari.  Itu sudah berlangsung selama tiga hari.  Bahkan teman-teman Arka juga tak tau keberadaan Arka.

Kirana semakin cemas sekaligua frustasi.  Ia tak tau kemana Arka pergi.  Bahkan Seka tak memberi kabar. 

Entah mengapa pikiran Kirana melayang jauh tanpa arah.  Dia berpikir apakah Seka meninggalkannya.  Atau pria tersebut hanya bagian dari khayalannya  . Sudah hampir sebulan hari-hari terus berlangsung.  Tak ada kabar dari pria tersebut. Bahkan Kirana tak tau lagi apa yang ia rasakan. 

Ia sangat merindukan Arka,  namun Arka terlalu cepat menghilang. Membuat Kirana ingin mencari pria tersebut. Sampai ia kembali melihat sosok yang amat ia cinta.

Kirana dan Kafka kini berjalan mengunjungi rumah Arka. Karna menurut penuturan teman-teman Arka terakhir kali mereka bertemu Arka itu sebulan yang lalu di rumah gang sepakat. 

Usai berkendara cukup lama.  Kirana kini  berhenti di sebuah rumah yang cukup besar dengan nuansa putih.

Kirana membranikan diri menekan bell , Namun matanya dikejutkan karna rumah Seka kini beda pemilik.  Kirana Kini mulai merasa pasrah.  Ia bodohnya karna mempercayai hatinya pada Arka.

Kirana kini menekuk lututnya tepat dekat danau dikota. Disampingnya ada Kafka yang menatap Kirana ibah.  Namun Kafka tak bisa membantu Kirana. Sebab ia pun tak tau keberadaan Arka untuk saat ini.  Kafka hanya bisa pasrag menemani Kirana yang menangisi Arka ditepian Danau sambil melempari danau tersebut dengan batu.  Sesekali Kirana berteriak dan mengacak-ngacak rambutnya. Membuat Kafka ingin sekali menggantikan posisi Arka. Namun Kafka sadar kalau hati Kirana hanya untuk Kafka

_____________________
Salam hangat 💙💙

'See You Letter' Bad boy (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang