Tak terasa part endingnya sudah dekat. Ehk salah, maaf.😂😂
Tak terasa hari ini tepatnya adalah pengumuman kelulusan. Semua siswa diundang untuk datang kesekolah. Kebahagiaan itu datang sekejap saat kami tau bahwa kami semuanya lulus. Kami bahagia. Bahkan ada yang sampai menangis dan ada juga yang berpelukan.
"Aku lulus, Kak," ucapku senang dalam hati. Aku tersenyum dari kejauhan saat aku juga melihat Kak Dika ada disana.
"Isyah, kita lulus." Ani bergejolak dan langsung memelukku erat. Terharu, bukan? Ani bahkan menangis dipelukanku.
"Aku nggak nyangka sahabatku selama SMA, ada disampingku hingga lulus bersama," lirih Ani."Aku juga senang punya sahabat yang pengertian seperti kamu. Makasih, An."
"Aaaaaaa, kan jadi tambah mewek," ucap Ani.
C'c'1'2'
Suara mic terdengar hingga kami beralih pandangan. "Ketua osis tolong rapikan barisannya," perintah Pak Dika.Kami semua berbaris setelah kami membaca papan pengumuman. Setelah barisan kami rapi, semua guru keluar dari ruangannya. Mereka juga ikut berbaris didepan. Pak Dika memulai pembicaraannya. Ternyata tidak hanya Pak Dika saja, semua guru memberikan arahan pada kami. Ya mereka guru yang kami banggakan. Mereka bahkan memberikan kami amanah untuk dipegang setelah kami tamat SMA. Setelah semua guru mengucapkan pesannya, kini giliran dari kami yang diwakilkan oleh ketos. Kami bangga dengan sekolah kami ini. Penuh dengan kedisiplinan, tata krama yang baik dan siswa disekolah ini juga sangat berkualitas, apalagi gurunya selalu memantau tiap hari.
Pak Dika mengumumkan bahwasanya kelulusan kami akan diadakan acaranya besok dan kami harus wajib mengundang dan harus dihadiri oleh orangtua kami. Kami sangat senang. Bahkan aku tidak sabar untuk memakai baju wisuda SMA kami.
"Hari ini sekolah memberikan hadiah buat kalian." Pak Dika mengangkat sebuah baju yang tak lain adalah baju wisuda yang berlogo SMA kami.
Ahhhh, kami sangat senang, ternyata baju itu dikhususkan bagi kami dan sebagai kenang-kenangan buat kami dari SMA ini. Bahagianya kami bisa mendapatkan itu. Ketua kelas mengambil bajunya dengan jumlah berapa banyak dikelas itu. Jubahnya dibagi kepada kami satu per orang.
Setelah semuanya kelar, kami berbaris satu panjang kebelakang sesuai urutan kelas kami. Sambil berjalan, kami menyanyikan lagu yang berjudul 'Masa SMA'. Kami berjalan menghampiri guru kami. Kebetulan kelas kami yang paling awal dan diikuti kelas selanjutnya. Kami menyalami tangan guru kami. Bahkan ada yang menangis dan memeluk guru saat kami menghampirinya. Tak hanya menyalaminya, kami juga mengatakan sesuatu sebagai ucapan terimakasih pada mereka.
Kini saatnya, aku harus menyalim tangan Pak Dika yang tak lain adalah suamiku sendiri. Aku tersenyum bahagia saat aku melihat Pak Dika. Dan tanpa sadar aku langsung memeluknya. "Makasih, kak," lirihku. Entah apa yang membuatku harus melakukan itu. Tapi hari ini rasanya aku ingin sekali dipeluk Kak Dika. Kebetulan juga saat itu, barisan Kak Dika paling akhir.
Pak Dika memang membalas pelukanku. Dan bahkan menepuk-nepuk punggungku pelan.
"Kamu keren. Tapi jangan terlalu kuat memeluk Kakak. Soalnya semua orang nengok," bisik Kak Dika ditelingaku.Aku langsung melepas pelukanku dan menunduk malu pergi kekelas menutup diri.
"Ahk, bodohnya. Kenapa aku melakukan itu." Aku membenturkan kepalaku kedinding seperti orang yang bodoh. "Ani, tadi kamu melihatnya, kan?"
"Hmmm, sepertinya kamu bahagia sekali."
"Aku tau itu. Tapi ... ahk, kenapa aku harus melakukannya coba?"
"Sudah, lagian juga kita sudah lulus, kalau orang tau juga nggak papa kali."
"Ahk, bodo amatlah. Aku nggak kepikiran lagi. Pokoknya yang aku pikirin, aku bahagia bisa lulus," teriak Isyah.
___________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Dijodohkan dengan Guruku Sendiri (The End)
RomansaSiapa yang tak tau takdir? Hanya Tuhanlah yang tau. Mungkin dulu kita sering memimpikan apa yang akan terjadi dimasa depan kita, apa akan sesuai dengan keinginan kita atau tidak. Pada cerita ini diperankan oleh Andika Pratama dan Ana Aisyah. Andika...