1

477 28 0
                                    

"nih fotonya, bagus kan?" gio dengan bahagia nunjukin hpnya ke keenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"nih fotonya, bagus kan?" gio dengan bahagia nunjukin hpnya ke keenan.

keenan ngangguk sekali, "bagus bagus tapi aku keliatan kayak lagi kepanasan masa"

dengusan keluar dari hidung gio, mulutnya seketika manyun garagara masih aja dikomplain sama keenan padahal ini udah foto ke lima. "yaaah emang lagi panas mau diapain dong"

ngeliat pacarnya jadi merajuk, keenan gemes sendiri. pipi tembem gio diunyel-unyel sama keenan, "jangan ngambek nanti ga dapet es krim"

gio sih sebenernya gapapa banget diunyel-unyel gini, malahan suka alhasil senyuman yang terbentuk di bibir gio, "iya aku ga ngambek. mana bisa sih aku ngambek, cuekin apalagi marah sama kamu"

"you're too good for me, gi" ucapan yang ga sengaja keluar berhasil buat gio ambil dua tangan keenan dari pipinya.

"ngomong itu lagi. kamu juga baik, baik banget malah buat aku" entah sejak tiga bulan yang lalu, laki-laki di depannya ini selalu ngomong kalimat yang sama. singkat tapi bikin gio bertanya-tanya.

"i know and i'm grateful to have you"

"you knew it, then stop telling that sentence again. kamu tau ga sih kalo kalimat yang kamu ucapin tuh biasanya dijadiin kode buat putus"

keenan gelengin kepalanya, "enggak ah. for me that's one of the ways to show our affection and love towards someone"

"iya tapi aku takut aja, nan"

menanggapi gio yang mulai resah karena ucapannya akhirnya keenan peluk. "there's nothing you should be afraid of. i will always be here, beside you"

tanpa sadar gio larut ke dalam semua omongan keenan, gio eratkan pelukannya. sedangan keenan, dia sedaritadi terus berucap maaf di dalam hati.

"aduh aku salah waktu nih kayaknya maaf maaf"

suara lain yang tiba-tiba terdengar ngebuat pelukan keenan ke gio terlepas. "mau kemana ri?" tanya keenan yang juga ga sadar tangannya lagi nahan pergelangan riana.

"ah itu mau ke malvin"

"ngapain?"

"kita udah nunggu kalian di restoran mau makan" jawab riana yang berusaha ngelepas genggaman keenan. sayang, genggamannya cukup keras.

"oh iyaya aku juga hampir lupa kalo kamu ga samperin kita, yuk nan" giliran gio yang menarik lengan keenan yang mau ga mau harus ngelepas riana.

perfect lieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang