update lagi yah hehehe
.
.
.
.
.
.gio baru aja masuk ke kelas. tapi ternyata kondisi kelas kosong, ada satu orang tapi lagi beberes dan akhirnya keluar juga.
"loh kok kosong kelasnya? lo mau kemana?" tanyanya ke orang tersebut.
"dosennya ga bisa masuk gi, anak-anak udah pada keluar semua tadi. lo agak telat sih masuknya"
"ya gue kira kan masih on time kalo makan dulu tadi" balasnya.
hembusan nafas keluar dari gio. padahal rencananya di hari pertama pulang naik kendaraan umum, dia mau merasakan angin sore dimana juga bisa bertemu dengan orang-orang yang baru pulang beraktivitas.
"yaudah gue duluan ya gi"
"oh iya iya"
akhirnya dia memutuskan untuk pulang. ya kalau ga pulang, mau ngapain lagi di kampus. kelas terakhir hari ini gio juga ga ada temannya, sania dan hasbi mereka beda kelas dengan dirinya.
jalan keluar pekarangan fakultas hukum pasti harus melewati parkiran motor terlebih dulu baru mobil. bukan gio kalau ga hafal siapa pemilik mobil all new nissan x trail warna abu-abu itu, "loh kirain udah jalan dari tadi"
gio dengan senyum lebarnya berjalan mendekati mobil tersebut. niatnya ingin menyapa riana dan keenan, sedangkan gio akan tetap pada keputusan awal untuk pulang naik bis.
"....i want you to prioritize me, showing to all people that i'm exist as your girlfriend not your girlfriend's sister"
dahi gio mengerut, dia bingung setelah samar suara riana dengan nada marahnya terdengar. gio sangat hafal keenan yang selalu membuka jendelanya sedikit ketika memakirkan mobil, yang awalnya agak cepat gio perlambat langkahnya.
"sekarang mau kamu apa ri?"
"putusin gio!"
sejak kapan mereka berbicara menggunakan aku-kamu. gio sangat paham kehidupan sosial di jakarta seperti apa, ketika dua orang berbeda gender menggunakan aku dan kamu dalam percakapannya maka udah pasti ada hubungan yang lebih dekat daripada teman. lalu dua kata terakhir yang diserukan riana bahkan ga disematkan kak di depannya alias hanya memanggil namanya aja.
seserius itu kah percakapan mereka sampai keberadaan gio ga disadari, gio pun memilih masih berdiri, dia masih mau mendengarkan ga mau cepat mengambil kesimpulan. dua tangannya saling mengepal kuat dan hatinya yang mulai terasa perih.
"kenapa? ga bisa? katanya kamu cuma gunain gio buat dapetin aku kan? terus apa susahnya sih"
"rii-"
sepersekian detik itu terasa sangat lambat, rasa sakit hati gio semakin terasa, perih seperti ada orang yang merobek menggunakan pisau tanpa membiusnya. mata gio bahkan udah ga bisa merasa perih lagi ketika membulat sempurna dengan air mata yang terus keluar, gimana enggak setelah obrolan mereka, gio melihat keenan dan adik sepupunya berciuman. badannya lemas seketika hingga mobil lain menjadi penahannya untuk berdiri.
ga ada lagi senyum ceria di wajah gio, hanya kesedihan yang ada disana.
perasaan curiga sejak hasbi bilang bahwa dia melihat keenan berduaan dengan riana di perpustakaan, keenan yang selalu bilang kalau gio terlalu baik untuknya seperti puzzle yang akhirnya selesai terpasang.
sekuat tenaga gio menggedor jendela pintu mobil keenan. seenggaknya mereka harus tau keberadaannya bahwa ini terakhir kali dia dibodohi, ditipu bahkan diperalat.
dug dug dug dug
gio berhasil menghentikan adegan itu, mereka menoleh ke arahnya.
menarik nafas lalu berucap, "you guys are the craziest person i've ever known"
KAMU SEDANG MEMBACA
perfect lie
Fanfictionhow would you feel if you're being lied and used by the person you love?