02

1K 181 54
                                    

"Hei! Syukurlah kalian selamat" seorang pria berjas hitam mendekati Naera dan yang lainnya. Wajahnya begitu asing bagi mereka.

"Kalian pasti tak mengenalku. Kalau begitu, perkenalkan namaku Lim Jae Beom. Kalian bisa memanggilku JB" pria bernama Lim Jae Beom atau JB itu memperkenalkan dirinya tanpa mengulurkan tangannya.

'Tidak sopan'

Hal itulah yang berada di pikiran Youngmi.

"Senang bertemu denganmu" Mark menjawab salam perkenalan JB.

"Baiklah, sekarang kalian harus membersihkan tubuh kalian terlebih dahulu. Ayo, tunjukkan pada mereka di mana tempatnya!" perintahnya pada seorang pria dan seorang wanita yang berada di sana.

Mereka masih tidak mengerti dengan tempat yang mereka datangi. Seperti camp militer tapi, seperti rumah sakit juga. Tempat apa sebenarnya?

Mereka berjalan menyusuri lorong-lorong yang di bagian kiri dan kanan terdapat ruangan-ruangan yang membuat mereka penasaran.

Jeno terus menggenggam tangan Naera karena wajah Naera yang pucat.

"Kalian harus dipisahkan!" mendengar hal itu Naera dan yang lainnya terkejut.

"Apakah kami tidak bisa bersama? Aku khawatir dengan Adikku" Jeno mencoba untuk membujuk orang yang membawa mereka.

"Tidak bisa! Pria dan wanita harus dipisahkan" tangan Naera dan Jeno masih menggenggam satu sama lain. Jeno sangat khawatir dengan Adiknya.

"Kak, lepaskan saja. Tak apa" Naera tersenyum dengan wajah pucatnya.

"B-baiklah. Tolong jaga Adikku" Jeno terlihat ragu karena dia tidak tahu apa yang akan dilakukan orang-orang di tempat ini.

"Sampai jumpa" mereka saling menatap satu sama lain dan mengikuti orang suruhan tadi.

DIFFUSIONE

Jeno, Jaemin, dan Mark tampak bingung karena mereka bertiga mendapatkan kunci.

"Terdapat nomor di kunci dan itu adalah nomor kamar kalian" Jeno, Jaemin, dan Mark terkejut mendengarnya.

"Jadi maksudmu kami tidak di tempatkan di dalam ruangan yang sama?!" Mark agak meninggikan suaranya.

"Iya, pergilah dan bersihkan tubuh kalian!" pria itu langsung pergi setelahnya.

'Bagaimana dengan Naera?'



Sama seperti Jeno, Jaemin, dan Mark. Naera dan teman-temannya juga dipisahkan. Naera masuk ke dalam ruangan yang merupakan kamar, terdapat dua ranjang di sana. Naera menempatkan dirinya pada ranjang bagian kanan, karena ranjang yang satunya sudah ditempati oleh seorang gadis.

'Sebenarnya tempat apa ini?' Naera memperhatikan kamar yang ditempatinya dan pandangannya tertuju pada seorang gadis yang membelakanginya itu.

"P-permisi.. apakah kau tidur?" Naera berjalan mendekat dan tampak ragu dengan hal yang dilakukannya.

"Ada apa?" gadis itu berbalik dan membuat Naera terkejut. Penampilan gadis itu terlihat buruk. Wajahnya pucat, kantung matanya menghitam dan ada memar di sudut bibirnya.

"K-kenapa penampilanmu seperti ini?" Naera langsung menutup mulutnya sendiri.

"Tak apa, kau tak perlu takut" gadis itu merubah posisinya menjadi duduk.

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang