03

939 164 83
                                    

Naera bingung karena dua orang di sisi kiri dan kanannya hanya diam. Sebenarnya mereka ingin membawanya kemana?

"Masuklah!" tubuh Naera di dorong pelan untuk masuk ke sebuah ruangan yang terdapat alat-alat aneh dan juga ada ruangan yang terbuat dari kaca dan di dalam ruangan kaca itu terdapat kurungan besi.

"Tolong lepaskan aku!" Naera menatap kedua orang yang membawanya tapi, mereka tidak mempedulikan Naera. Mereka langsung mendudukkan Naera di sebuah kursi, kemudian mengikat kaki dan tangan Naera.

"Apakah semuanya sudah siap?" tiba-tiba saja seorang wanita dengan jas putihnya masuk ke ruangan itu.

"Sudah, Profesor El" wanita yang dipanggil Profesor El itu tersenyum ke arah Naera yang memberontak di kursinya.

"Tenanglah, kau tidak perlu takut. Aku hanya akan menyuntikkan sesuatu. Tidak akan sakit" Profesor El mulai menyiapkan peralatannya dan Naera terus memberontak.

"Lepaskan aku!" Naera semakin memberontak karena Profesor El semakin mendekat.

"Tahan dia!" kedua orang itu langsung menahan tangan dan kaki Naera agar tidak memberontak.

"Aku akan mulai"

"Lepaskan..!" Profesor El berhasil menyuntikkan cairan biru ke lengan Naera dan itu membuat tubuh Naera melemah. Matanya seperti ditarik untuk tertutup namun, Naera sekuat tenaga menahannya.

"Masukkan dia!"

"Baik!" Profesor El keluar dari ruangan itu dan Naera langsung dimasukkan ke dalam ruangan kaca.

"Jika kau diam, kau akan selamat" itu yang dikatakan oleh orang yang membawanya.

'Apa yang harus ku lakukan?'

Naera hanya menunduk, tak sadar ada kurungan di depannya.

'Kring!'

Naera terkejut mendengar suara rantai besi dari arah depannya dan berusaha untuk melihat apa yang ada di depannya.

'Kring!'

Naera melihat ada seorang pria di dalam kurungan itu, penampilannya cukup menyeramkan.

"Pe-permisi? Apakah.. Anda juga di-"

"AKH!"

DIFFUSIONE

"Naera sudah dibawa oleh mereka, hiks!"

"Sial!" Yuta langsung berlari meninggalkan Hyesoo yang masih menangis. Yuta tidak ingin Naera celaka.

"Hei! Bersiaplah sesuai rencana. Aku akan membawa Naera!" Yuta berbicara pada seseorang melalui handfree yang dipasang di telinganya.

Yuta terus berlari ke suatu tempat yang diyakininya, yaitu ruang percobaan.

Yuta melihat dari jendela ruangan itu. Kosong. Hanya ada alat-alat aneh dan ruangan lainnya. Untung saja Yuta sudah mengambil data untuk membuka pintu itu.

Setelah berhasil, Yuta langsung masuk dan mencari keberadaan Naera.

'Mereka pasti sudah gila!' pandangan Yuta langsung mengarah pada ruangan kaca di depannya.

"Naera!"

Yuta langsung berusaha membuka pintu kaca itu, di dalamnya Naera sudah terlihat ketakutan dan tubuhnya semakin lemas.

'DOR!'

Setelah Yuta menembak ruangan itu, sirine langsung berbunyi dan membuat makhluk aneh di dalam kurungan itu semakin berutal.

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang