11

665 153 36
                                    

Mereka terus berjalan mengikuti arah matahari. Semuanya terlihat sangat kelelahan.

Saat ini Doha sudah berjalan dengan menggenggam tangan Naera. Dia merasa lapar dan langsung menggoyangkan tangan Naera pelan.

"Ada apa?" Naera langsung membungkukkan tubuhnya di depan Doha.

"Aku lapar"

Naera langsung melihat ke arah Sungchan. Persediaan makanan di dalam tas Naera sudah habis.

Sungchan langsung memeriksa tas Shotaro, seingatnya masih ada beberapa roti yang memang disiapkan untuk Doha.

"Ini" Sungchan langsung memberikan roti itu pada Doha.

"Terima kasih"

"Iya"

Di depan sana Taeyong dan yang lain masih berjalan seperti tadi. Mereka seperti tidak ada niatan untuk berhenti.

'Kami tidak akan membawa mereka sebelum kami menemukan apa yang kami cari'

Tiba-tiba saja kalimat itu terputar kembali di otak Naera.

'Itu artinya selama surat-surat, flashdisk, dan heroin itu ada bersamaku. Kak Jeno dan yang lainnya tidak akan kembali ke tempat itu'

"Sudah selesai?" Doha mengangguk dan memberikan botol minumnya pada Naera, bermaksud memberikan Naera minum dan dengan senang hati Naera menerimanya.

Setelahnya mereka berlari untuk menyusul Taeyong dan yang lain, jarak mereka sudah cukup jauh.

'Aku harus menyelamatkan mereka semua!'

DIFFUSIONE

Di sebuah laboratorium dengan nuansa putih mendominasi dan juga banyak alat dan cairan-cairan berwarna, terlihat seorang dokter muda yang sedang memeriksa sesuatu di catatannya.

"Ku harap tidak terjadi apa-apa pada tubuhnya" setelahnya dokter itu terlihat sibuk dengan sebuah cairan berwarna hijau pucat.

"Semoga semuanya berjalan lancar"

DIFFUSIONE

Taeyong dan teman-temannya masih berjalan mencari sebuah kendaraan untuk mereka gunakan.

Mereka sama sekali tidak menemukan kendaraan apa pun.

Naera palsu tiba-tiba saja menghentikan langkahnya dan membuat yang lain juga menghentikan langkah mereka.

"Ada apa?" Jeno memastikan keadaan orang yang menjadi kloningan Adiknya.

"Apakah kita bisa beristirahat? Kakiku sakit, sepertinya karena berlari tadi" Taeyong terlihat berpikir, apakah sebaiknya beristirahat sebentar?

"Baiklah, kita beristirahat sebentar" setelahnya mereka mencari tempat yang sekiranya aman untuk beristirahat dan sembunyi.

"Apakah kita harus beristirahat juga?" Shotaro melihat ke arah Sungchan.

"Bagaimana menurutmu, Naera? Kita berjaga atau beristirahat?" Naera tak menjawab. Dia hanya menunduk dan memegang perutnya.

"Naera? Kau baik-baik saja?" Sungchan memastikan keadaan Naera dan terkejut saat melihat wajah Naera yang pucat.

"Kau kenapa? Perutmu sakit?" Naera hanya bisa mengangguk pelan. Perutnya sakit dan dan kepalanya pusing.

"Kak, kau jaga Doha, aku akan menggendong Naera, setelahnya kita cari tempat di sekitar sini"

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang