06

700 144 64
                                    

'BRAK!'

Semuanya terkejut karena bagian depan mengalami benturan yang cukup keras. Semua mata tertuju pada Jaehyun yang sedang mengatur nafasnya. Keringat mulai keluar dari dahinya. Wajahnya benar-benar terlihat panik.

"Ada apa?" Johnny menghampiri Jaehyun.

"A-aku, melihat sesuatu yang aneh tadi, karena itu aku kehilangan fokus" Jaehyun masih mengatur nafasnya. 

"Seperti apa?" Ten merasa penasaran dengan apa yang dilihat oleh Jaehyun, begitu pula yang lain.

"Entahlah, aku juga tidak terlalu jelas melihatnya karena hari sudah gelap" Jaehyun melihat ke arah luar, hanya sebuah dinding beton yang baru saja ditabraknya.

"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" Aeri bertanya pada Weiqian yang ada di sampingnya.

"Entahlah, aku juga tidak tahu"

"Sebaiknya kita istirahat saja dulu, besok pagi aku akan mengeceknya" ucap Jungwoo di tengah kebingungan teman-temannya.

"Baiklah"

.

.

.

Pagi sudah tiba, semua orang sudah bangun dan sibuk dengan urusannya masing-masing. Jungwoo pergi keluar untuk mengecek mesin bus mereka, ditemani Jaehyun, Johnny dan Yuta. Mereka berjaga, selagi Jungwoo mengecek mesin mobil.

"Ini cukup parah. Bagian depan sudah hancur. Tidak ada pilihan lain, kita harus mencari kendaran lain atau berjalan kaki" mendengar perkataan Jungwoo membuat yang lainnya pasrah. Tak ada cara lain selain berjalan kaki.

"Mimpimu menjadi nyata" Hwayoung menepuk pelan bahu Naera yang terlihat sedang berpikir. Naera tidak bisa marah, bagaimana pun yang dikatakan Hwayoung benar. Mimpinya semasa koma menjadi kenyataan.

"Sebaiknya kita pergi sekarang, kita juga harus mencari makanan" semuanya setuju dengan Mark. Mereka langsung mengambil tas dan senjata masing-masing.

"Turunlah satu per satu dan usahakan tidak membuat suara" semuanya mengangguk mendengar perkataan Taeyong.

'Ku harap di kehidupan nyata aku tidak kehilangan mereka'

Seperti yang dikatakan Taeyong, mereka turun dari bus satu per satu. Setelah semuanya turun, mereka langsung berjalan, tak tentu arah. Saat ini mereka hanya mengandalkan pikiran mereka.

"Apakah kita tidak bisa berjalan lebih cepat?" wajah Naera terlihat takut, mimpi telah menghantuinya.

"Tenanglah, tidak akan ada yang mati" Jeno langsung menggenggam tangan Naera, bermaksud agar Naera merasa tenang.

'Klang!'

Mereka semua langsung diam di tempat. Tak ada yang berani setelah mendengar sesuatu dari arah belakang. Karena penasaran Naera langsung melihat ke arah belakang. Tidak ada apa-apa. Karena hal itu, mereka langsung melanjutkan perjalanan mereka dengan hati-hati.

"GRAAA!"

"Lari!" teriak Taeyong pada teman-temannya. Beberapa zombie mengejar dan mencoba menggapai mereka.

"GRAAWH!"

"GRAAA!"

'DOR!'

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang