05

761 154 58
                                    

Johnny masih mengendarai bus itu, sedangkan yang lain duduk di tempat masing-masing. Mereka sedang mengisi tenaga agar bisa melawan para zombie nantinya. Jalanan masih saja sepi seperti tadi. Bahkan tidak ada salju, padahal ini adalah musim dingin. Setidaknya mereka tidak perlu melawan para zombie untuk saat ini.

Naera duduk dan melihat ke arah jendela. Sama. Sama seperti mimpinya saat koma. Ada perasaan takut dan marah dalam dirinya. Takut untuk menghadapi sesuatu yang menunggu mereka kedepannya dan marah karena sesuatu. Doyoung yang menyadari Naera sedang melamun, langsung membuyarkan lamunan Naera.

"Apa yang kau pikirkan?" Naera langsung mengarahkan pandangannya pada Doyoung, orang yang sudah dianggapnya saudara sedari kecil.

"Banyak yang membuatku terganggu. Aku sendiri tidak memahami semua itu" Doyoung tersenyum mendengar jawaban Naera.

"Apakah aku bisa membantumu?" Naera hanya menggeleng.

"Tak apa, aku bisa menangani semuanya, Kak" dan setelahnya tiba-tiba saja bus mereka berhenti. Semua mata tertuju pada Johnny.

"Kau baik-baik saja?" Taeyong bertanya pada Johnny yang terlihat pucat.

"Kepalaku sedikit pusing" 

"Aku saja yang menyetir, kau bisa beristirahat" Yuta mengambil alih, sedangkan Johnny memilih untuk beristirahat di belakang bersama temannya yang lain.

Yuta sangat fokus dengan jalanan yang ada di depannya. Sedikit berhati-hati karena jalanan yang mereka lewati banyak mayat zombie yang berserakan. Mereka bertanya-tanya penyebab mayat zombie yang berserakan. Apakah ada sekelompok orang seperti mereka?

"Diam!" semuanya langsung diam mendengar perkataan Yuta. Ada apa sebenarnya?

Tidak ada yang berani bersuara. Meraka semua diam. Sesuatu sedang menghadang mereka di depan sana.

"Bagaimana cara kita melewati mereka?" tanya Yuta pada Taeyong yang berada di sampingnya. Segerombolan zombie berada di depan mereka. Taeyong dan yang lain berpikir dan tiba-tiba saja Naera menghampiri Taeyong dan Yuta.

"Akan sangat berbahaya jika kita turun untuk menghabisi zombie-zombie itu, lebih baik.." Naera tampak berpikir dan melihat ke arah atas.

"Itu dia!" Naera menunjuk ke arah sunroof bus dan yang lain mengikuti arah pandang Naera.

"Oh, aku tahu! Kita bisa menembak zombie-zombie itu dari sunroof bus ini" Chenle terlihat antusias.

"Chenle, kau ahli bermain game, kau bisa mencobanya di dunia nyata" semuanya setuju dengan ucapan Renjun.

"Baiklah, aku akan mencobanya" Chenle naik ke atas box yang sudah disiapkan Jaehyun.

"Yuta, jalankan perlahan saja" Yuta mengangguk mendengar Taeyong.

"Oke, kau bisa Zhong Chenle!" Chenle meyakinkan dirinya sendiri dan di bawah sana Jaehyun dan Jeno memegangi kaki Chenle agar tidak terjatuh.

'DOR!'

"GRAAWH!"

"GRAAWH!"

Zombie-zombie itu langsung berlari ke arah bus mereka.

'DOR!'

'DOR!'

'DOR!'

Chenle masih fokus menembak zombie-zombie itu, sedangkan Yuta mulai mengendarai bus dengan cepat. Zombie-zombie itu juga mencoba menabrakkan diri pada bus.

"Hei! Kalian semua akan mati!"

Deg.

Seseorang panik mendengar perkataan Chenle.

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang