18. The Beginning

420 92 26
                                    

15 Maret 20XX

Sekolahan sudah terlihat sepi. Kelas-kelas sudah kosong karena para murid sudah pulang ke rumah masing-masing atau pun pergi ke tempat yang mereka inginkan.

Namun di salah satu kelas terlihat dua orang siswi yang sedang membaca buku yang ada di hadapan mereka.

"Hyesoo, berapa lama lagi aku harus menemanimu disini?"

"Kalau kau ingin pulang duluan kenapa tidak pergi dari tadi? Toh aku tidak memintamu untuk menemaniku" perempuan berkacamata yang bernama Hyesoo itu kembali membaca bukunya.

"Hah.. kalau kau rajin seperti ini mungkin kau bisa menguasai dunia nanti" Hyesoo diam mendengar candaan temannya.

"Mungkin kau benar. Ayo kita pulang!" siswi berkacamata itu merapikan semua buku-bukunya dan pergi keluar kelas diikuti temannya  yang kebingungan.

DIFFUSIONE

"Saya ingin bekerjasama dengan kalian. Saya ingin mengembangkan ide-ide yang ada dipikiran saya selama ini"

"Ide macam apa yang dimiliki anak SMP sepertimu? Lebih baik fokuslah dengan ujian akhirmu"

"Tolong dengarkan ide saya! Saya ingin membuat kloning tubuh dari seseorang dan juga membuat sebuah antibodi buatan untuk membuat semua orang kebal terhadap virus yang sangat berbahaya"

Semua orang yang berada di hadapan gadis berkacamata itu terlihat diam. Mereka benar-benar memikirkan idenya tadi.

"Kau benar-benar anak yang jenius. Baiklah, Hyesoo. Kami menerima kerjasama mu"

DIFFUSIONE

Beberapa tahun kemudian.

"Kita harus membuka tempat ini agar orang-orang tidak curiga pada kita"

"Bagaimana jika orang-orang tidak setuju?" Hyesoo menatap seorang pria tua yang ada di hadapannya.

"Kita harus membuat sebuah kedok. Aku akan membuka laboratorium dan menjadikan itu sebagai kedok kita"

"Saat ini kita membutuhkan orang untuk percobaan kita"

"Kau tenang saja. Sudah ada beberapa orang yang aku tandai untuk dijadikan percobaan kita"

DIFFUSIONE

"Kriiiiing!"

Suara bel sekolah berbunyi menandakan berakhirnya kegiatan belajar mengajar.

Para murid bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.

"Kau yakin tidak ikut dengan kami?" tanya Naera pada Weiqian.

"Iya, maaf karena aku harus pulang lebih awal"

"Baiklah, lain kali kita akan menghabiskan waktu bersama"

"Sampai jumpa!" setelah Weiqian meninggalkan Naera dan yang lainnya di kelas.

Jalanan terlihat normal seperti biasanya. Banyak kendaraan dan juga pejalan kaki yang berlalu-lalang.

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang