07

675 148 107
                                    

'BRUK!'

Naera jatuh tak sadarkan diri. Doha langsung mengguncang tubuh Naera pelan, berusaha membuat Naera sadar kembali. Namun, cara itu tidak berhasil.

'Bagaimana ini? Aku akan tetap di samping Kakak'

'Drap'

Doha langsung melihat ke sekelilingnya dan memegang senjata yang diberikan Naera.

'Drap'

Tubuh Doha bergetar karena merasa takut. Dia tidak mau berhadapan dengan zombie tapi, dia harus menjaga Naera.

'Drap'

Doha masih diam dan semakin mendekat pada Naera.

'Tuhan, tolong kami' Doha memejamkan matanya

"Kau manusia?" Doha langsung membuka matanya kembali dan langsung mengangguk pada dua orang di depannya.

"Siapa wanita itu? Apakah Kakakmu?" Doha melihat ke arah Naera dan langsung menganggukkan kepalanya lagi.

"Apa yang terjadi dengannya?" mendengar hal itu, Doha berpikir sejenak dan langsung menggerakkan tangannya.

"Dia melindungi ku dan tergigit, kemudian kami berpisah dari teman-temannya"

"Ah, kau seorang tunawicara, untungnya aku mengerti bahasa isyarat. Ayo ceritakan semuanya dan temanku yang akan menggendong Kakakmu" pria dengan tubuh tinggi itu langsung mendekat pada Doha, sedangkan pria satunya menggendong Naera.

"Kita akan pergi ke tempat yang aman dan mengobati luka Kakakmu" Doha berhenti dan menatap pria itu.

"Dia tergigit" pria itu tersenyum.

"Tak apa, dia belum berubah menjadi zombie. Siapa namamu? Namaku Jung Sungchan dan itu temanku Osaki Shotaro, dia lebih tua dariku" Doha melihat ke arah Shotaro yang tersenyum kemudian memperlihatkan gelangnya pada Sungchan.

"Ah, namamu Kim Doha. Kau anak yang pintar" setelahnya mereka berjalan menuju tempat persembunyian Sungchan dan Shotaro.

DIFFUSIONE

Semuanya melanjutkan perjalanan dengan suasana hening. Mereka juga masih merasa sedih, terutama Jeno. Dia hanya diam dan berjalan paling bekalang bersama Jaehyun.

"Aku tahu kau sedih, aku juga merasa sedih. Bagaimana pun juga aku sudah menganggap kalian seperti Adikku. Tapi, ku harap kau tidak kehilangan fokus dan mencelakakan diri sendiri" Jeno hanya menatap lurus ke depan, matanya terlihat sendu.

"Iya, tenang saja" setelahnya Jeno menghela napas berat dan kembali diam.

"Sekarang kita akan kemana?" Lucas bertanya pada Taeyong yang berada di depan.

"Aku juga tidak tahu tapi, mungkin saja jalan yang kita pilih ini benar" Taeyong masih fokus dengan jalanan yang berada di depannya.

"Bagaimana kalau kita mencari sebuah rumah sakit jiwa?" semua mata langsung tertuju pada orang yang mengatakan hal itu.

DIFFUSIONE

Naera masih belum sadarkan diri. Dia dibaringkan di sebuah bangsal yang berada di tempat persembunyian Sungchan dan Shotaro. Doha juga sudah menjelaskan semuanya pada Sungchan dan Shotaro. 

Tubuh Naera masih pucat namun, tidak seperti tadi. Urat-urat di leher dan tangannya juga sudah tidak menonjol lagi.

"Sepertinya keadaannya sudah membaik tapi, aku tidak paham dengan semuanya. Jelas-jelas tangannya sudah tergigit tapi, kenapa dia tidak berubah?" Sungchan duduk di samping bangsal yang di tempati Naera.

𝗗𝗜𝗙𝗙𝗨𝗦𝗜𝗢𝗡𝗘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang