Happy Reading~
*
*
"Demi Tuhan Oppa.. Apakah amnesia yang pernah Kau alami telah mengacaukan pikiranmu?! Mengapa Kau masih mengasihani wanita itu? Tidak.. Aku tidak akan membiarkanmu pergi ke Jepang..!"
Siwon dan Yoona lantas sama-sama mengalihkan pembicaraan mereka dengan sang dokter yang sedang melakukan pemeriksaan, untuk melihat kearah Sooyoung yang bila mendengar apa yang baru saja dikatakannya, Ia pastilah merasa marah pada Siwon.
"Saya sudah selesai melakukan
pemeriksaan. Kita bisa meneruskan pembicaraan diruangan saya nanti.
Saya permisi.."
Sang dokter mungkin menyadari akan situasi yang akan menjadi tak enak bila dirinya tetap berada disana. Untuk itu ia lebih dulu mengakhiri pemeriksaan, dan tersenyum pada Siwon dan Yoona sebelum akhirnya
keluar dari ruangan itu.
"Sooyoungie.. Dimana oemma? Kau tidak membawa Hana dan Junseo kemari?"
Yoona mengalihkan apa yang
Sooyoung katakan sebelumnya.
"aku tak bisa menahan diriku, aku
datang dengan supir.. Oemma akan menyusul bersama Changmin oppa nanti, mungkin hanya akan membawa Junseo. Hana pergi kesekolah.."
Sooyoung kembali mengarahkan
tatapannya pada Siwon..
"Jadi Oppa, apa kau akan tetap pergi ke Jepang?"
"sepertinya aku memang akan pergi Sooyoungie.."
"Apa sih sebenarnya yang akan kau lakukan? Setelah apa yang mereka lakukan padamu, pada keluarga kita..
Tak seharusnya mereka mendapatkan perhatian darimu..!"
Siwon menghela napas dan menatap kearah Yoona, namun sepertinya Yoona tak memiliki jawaban untuk semua protes yang Sooyoung ucapkan.
"Aku harus berada disana
Sooyoungie.. Biar bagaimanapun
semua orang tahu jika aku adalah putranya. Aku akan berada disana pada saat proses pemakaman dan menerima ucapan bela sungkawa"
"Kau bukan putranya, oppa.. kenyataannya mereka adalah penjahat. Tak seharusnya mereka menerima perlakuan spesial darimu!! Oh Tuhan.. Kau bahkan tak berada
pada saat appa dimakamkan dan
sekarang Kau justru akan berada pada pemakaman seseorang yang memiliki andil besar untuk menjauhkanmu dari
kami! Itu sangat tidak masuk akal
Oppa.. Apa yang membuatmu seperti ini? Aku mendengar dari Changmin Oppa bahwa kau bahkan sama sekali
tak menunjukkan kemarahanmu pada pria itu.. Kelewatan!"
Sooyoung mengambil beberapa napas panjang, terengah oleh kata-katanya sendiri.
"Demi Tuhan Sooyoungie.. Aku sangat ingin marah pada saat itu. Tapi apa yang bisa kulakukan.. Semua kemarahan yang ingin kuucapkan tertahan ditenggorokanku. Aku melihat
nya lemah, Aku tak mungkin tega
mengeluarkan amarahku didepannya yang sedang sekarat.. Kumohon
mengertilah.."
"Aku masih tak mengerti Oppa, dan mengapa kau juga harus berada pada pemakamannya di Jepang? Aku tidak
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU're MINE
Fanfiction'KENAPA dengan diriku? Mengapa aku menjadi seperti ini? kemana diriku yang dulu? Tuhan... semua karna namja itu.. Dia telah menghancurkan hidupku.. Tuhan.. Aku takkan pernah memaafkan nya..'