17. stupidity.

4.4K 639 37
                                    

Karena sedang hamil, Soobin terpaksa harus cuti, bukan tapi harus berhenti beneran dari kerjaannya yang sudah dia tekuni selama beberapa tahun.

Apalagi pas dia masih mau bekerja keluarga dari pacarnya langsung menyuruhnya untuk berhenti saja, gak perlu takut kekurangan uang karena mereka akan memberikannya ke Soobin.

Soobin tidak bisa melakukan apapun lagi kecuali menurut saja, sebenarnya uangnya juga ada banyak kok di tabungannya, karena emang dia jarang menggunakan uangnya, lagian dia akan memberikan uangnya ke Hansoo dan menyuruh anaknya untuk berbelanja baju.

Karena Soobin tentu saja tidak mengerti dengan fashion seorang gadis remaja seumuran Hansoo.

"Memikirkan apa? Jangan terlalu suka berpikiran yang berat nanti kandunganmu kenapa-kenapa," tanya Yeonjun sambil duduk di sebelah Soobin lalu mendekatkan tubuh Soobin agar bersandar ke dirinya.

Mereka saat ini tidak lagi di rumah keluarga Soobin, karena Soobin muak dengan kakaknya sendiri dan dia mau pulang saja ke rumahnya.

Jadi mereka saat ini ada di rumah Soobin, Yeonjun datang kesini sehabis pulang dari sekolah dengan Hansoo tentu saja walaupun Hansoo gak mau tadi, soalnya nanti orang berpikiran apa.

Kan berita mereka putus sudah menyebar ke seluruh penjuru sekolahan, cepat sekali berita seperti itu menyebar.

Ada yang senang tentu saja, ini pasti yang suka sama Yeonjun, sayang sekali mereka, Hansoo sama Yeonjun putus ya karena Soobin, apalagi Soobin sebentar lagi akan menjadi istrinya Yeonjun.

Hansoo saat sudah sampai di rumah langsung masuk ke dalam kamarnya meninggalkan Yeonjun yang langsung berjalan kearah taman belakang rumah Soobin.

Sudah dibilang Soobin itu tidak miskin tapi gak sekaya Yeonjun juga, sederhana namun rumahnya luas sekali.

"Aku tidak memikirkan apapun, lagipula apa salahnya disini, lebih enak," jawab Soobin sambil menoleh kearah Yeonjun yang ada di sebelahnya.

Yeonjun cuma tersenyum kecil kearah Soobin membuat Soobin malu sendiri dan segera menoleh kearah lain.

Kenapa sih dengan dirinya, gak ingat umur sekali sampai malu dengan Yeonjun yang bahkan umurnya jauh sekali dari umurnya.

"Kamu tetap imut ya seperti awal kenal."

"Jangan bicara aneh-aneh, Yeonjun," jawab Soobin langsung sambil menggigit pipinya dari dalam.

Mereka berdua tentu saja tidak sadar jika ada Hansoo yang melihat dari jendela kamarnya, susah mengakuinya namun daddynya ah salah mommynya emang cocok sekali dengan Yeonjun.

Dirinya langsung menutup gorden kamarnya dan mulai rebahan diatas ranjang sambil menonton film di laptopnya, sudahlah ngapain juga memikirkan Yeonjun yang sebentar lagi akan menjadi daddynya, daddy yang seumuran dengannya, lucu sekali hidupnya dan hidup mommynya.

Seperti di dalam film tapi kisahnya lebih menyakitkan dari film.

"Bagaimana dengan Hansoo? Kamu baik-baik saja sama dia?" tanya Yeonjun lagi sambil mengajak Soobin agar berdiri dari duduknya dan mengajak pacarnya agar segera masuk ke dalam rumah.

Lagian cahaya mataharinya akan menyinari mereka sebentar lagi, sebelum itu terjadi lebih baik masuk ke dalam rumah lebih dulu.

"Baik-baik saja, walaupun emang masih suka canggung, siapa yang gak akan canggung sama aku coba, aku yang merusak hubunganku sendiri sama dia," jawab Soobin sambil duduk di kursi meja makan.

Yeonjun yang menyuruhnya duduk disana membuat Soobin kali ini lagi-lagi menurut dengan mereka karena ya emangnya kenapa juga menolak.

"Kalau dipikir-pikir aku yang merusak semuanya, aku emang bodoh, jangan menyalahkan dirimu lagi," balas Yeonjun sambil membuatkan susu ke Soobin.

Susu ibu hamil, karena waktunya Soobin meminum susunya saat ini, tadi pagi Soobin buat sendiri, pas siangnya Yeonjun yang akan membuatnya, lalu malamnya? Kadang Hansoo, Yeonjun, ataupun dirinya sendiri yang akan membuat.

"Aku juga bodoh, jadi kita sama-sama bodoh, kamu juga gak perlu menyalahkan dirimu sendiri," jawab Soobin sambil tersenyum dengan tangannya menahan kepalanya dan menatap kearah Yeonjun yang sedang membuatkan susu ke dirinya.

Seperti sudah ahli sekali membuat susu untuknya takarannya juga pas padahal Yeonjun sebenarnya baru kali ini membuatkan susu ke seseorang, buat susu ke diri sendiri saja dia malas.

Di rumahnya juga bundanya gak pernah melakukan hal itu karena ada pelayan, keluarganya emang kaya mau bagaimana lagi.

Acara pernikahan mereka berdua saja akan mewah walaupun agak tertutup karena ya pernikahan mereka berdua emang terlihat agak aneh karena perbedaan umur mereka yang sangat jauh.

Tapi namanya juga cinta, lalu Soobin sedang hamil anaknya, ya umur gak ada halangan bagi mereka berdua.

Dramatis? Jika ada orang yang menganggap seperti itu juga Yeonjun gak peduli, mau temannya tau juga tetap saja dia gak akan peduli.

Cemoohan orang gak buat dia jatuh, lagipula emangnya mereka lebih baik dari Yeonjun?

Tangan Yeonjun menaruh gelas berisi susu yang hangat ke hadapan Soobin.

Soobin memegang gelas berisi susu tersebut, enak terasa hangat sekali dia suka memegangnya, dia akan melakukan hal ini dulu sebelum meminum susunya.

"Ingat, acaranya 1 bulan lagi," ucap Yeonjun sambil memperingatkan Soobin lagi membuat Soobin yang sedang meminum susunya memutarkan bola matanya.

"Aku ingat, lagian aku gak setua itu sampai lupa kapan aku akan menikah," jawab Soobin setelah selesai meminum sedikit susunya yang masih terasa hangat itu.

Yeonjun cuma tertawa kecil sambil menatap kearah Soobin yang mencoba meminum susunya lagi.

"Tapi, kamukan emang tua, sayang?"

"Terus kenapa kamu suka sama yang tua, Yeonjun?" tanya Soobin sambil menatap kearah Yeonjun yang sedang menatapnya dengan intens membuat pipi Soobin memerah sendiri, sial jangan menatapnya seperti itu coba, dia malu.

Yeonjun mengusap rambutnya ke belakang sambil tersenyum, "Ya karena kamu imut siapa yang gak suka sama kamu."

Soobin melemparkan sebuah kain yang berada di atas meja ke pacarnya yang sedang menertawakannya.

Yeonjun gemas dengan Soobin yang sedang mencebik kesal ke dirinya, sangat lucu sekali seperti kelinci sedang hamil, walaupun emang pacarnya sedang hamil anaknya saat ini.

"Fokus saja ke ujianmu yang akan tiba minggu depan," ingat Soobin lalu menatap kearah Yeonjun yang sekarang balik memutarkan bola matanya, buat apa mengingatkannya tentang itu gak akan berpengaruh dengan dirinya.

"Tentu saja aku ingat, setelah itu aku akan lulus dan menikah denganmu."

Soobin cuma mengangguk-anggukan kepalanya sambil meminum susunya.

"Jadi daddy yang pintar, Yeonjun."

"Tentu saja dan kamu harus jadi mommy yang pintar, Soobin."

Jangan sampai anak mereka berdua nanti menjadi bodoh seperti perbuatan orang tuanya, walaupun bodoh tapi mereka bisa bersatu dengan hal ini meski ada satu orang yang tersakiti.

Tbc.

Apakah ini tanda-tanda book ini akan mau tamat sebentar lagi? Sepertinya iya, gais, hehe.

Ok, semoga suka ya, vote dan komen jangan lupa, thanks.

The Secret -yeonbin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang