Akhirnya update astaga:"))
***
Hansoo mungkin masih canggung untuk beberapa bulan ini.Dia hanya masih belum percaya saja kalau orang yang selama ini dia anggap sebagai ayahnya ternyata bukan ayah kandungnya, hanya sebatas seorang laki-laki yang gak mengetahui kalau istrinya hamil anak orang lain.
Kebetulan sekali orang lain ternyata kakaknya sendiri, hidup sungguh miris, harusnya nenek dan kakeknya itu berkata ke Soobin agar tidak menikah saja kalau ujungnga begitu.
Saat ini dia melihat Soobin yang dulunya dia memanggil daddy ke Soobin, berubah menjadi mommy karena mau bagaimana lagi.
Soobin gak ada cocoknya dipanggil daddy dengan perut sebesar itu, karena sudah masuk bulan ke 7, masih ada waktu 2 bulan lagi untuk melahirkan.
"Kamu lapar? Ada makanan kok di atas meja," tanya Soobin sambil meletakkan sebuah gelas di atas meja ruang tamu lalu dia segera duduk di sofa sambil melihat kearah tv di hadapannya.
"Tidak, Hansoo tidak lapar," jawab Hansoo lalu menoleh kearah Soobin yang cuma tersenyum kearahnya dan mulai menatap kearah tv lagi.
Hansoo pikir ketika dirinya ketahuan bukan anak dari mommynya itu, dia akan merasa dijauhi ataupun Soobin gak akan sayang lagi sama dia, ternyata kenyataannya berbeda sekali dengan pemikirannya selama ini.
Soobin sungguh masih perhatian ke dirinya, buktinya saat dia sakit Soobin akan langsung segera merawatnya dan bahkan gak kemana-mana.
Ok, mulai terlihat kalau Soobin emang cocok sebagai seorang ibu disini daripada ayah.
Untuk Yeonjun, dia adalah mantannya yang kebetulan malah jadi ayah tirinya itu bagaimana ya, Hansoo tidak bisa menyebut Yeonjun dengan panggilan daddy karena umur mereka cuma beda satu tahun.
Jadi selama ini dia hanya memanggil kakak ke Yeonjun dan Yeonjun tidak terlalu peduli juga dengan panggilan itu.
Baru saja dibicarakan, Yeonjun beneran muncul dari kamar dengan kemejanya itu dia mau pergi kuliah.
Sedangkan Hansoo masih berada di sma kelas 3.
"Parfummu bisa tercium kemana-mana, mau menggoda siapa?" tanya Soobin sambil memegang kemeja yang dipakai suaminya itu.
Yeonjun cuma tersenyum lalu menepuk pelan pipi Soobin yang terlihat tambah gembul itu, namanya juga lagi hamil jadi wajar kalau Soobin jadi gendut.
"Enggak menggoda siapa-siapa, lagipula kenapa? Imutku cemburu?" jawab Yeonjun masih mencubit pipi Soobin yang tampak memerah karena dipegang olehnya itu.
Atau bisa jadi juga dia malu digoda oleh Yeonjun barusan.
Ok, Hansoo sudah terbiasa melihat hal seperti ini di dekatnya, mau bagaimana lagi emang begitu kenyataannya gak bisa menghiraukan juga.
"Apa sih, malu tau," jawab Soobin sambil cemberut ketika melihat Yeonjun yang menggodanya itu.
Yeonjun cuma tersenyum gemas ke istrinya itu lalu dia terfokus ke perut Soobin yang tampak membesar karena sudah masuk bulan ke-7.
Sedang masa aktifnya ini, bahkan dia bisa melihat Soobin yang meringis saat ini karena janinnya sedang menendang saat ini.
Hansoo yang penasaran juga ikut memperhatikan perut mommynya itu.
Lalu tangan Yeonjun mengelus perut Soobin dengan sangat lembut lalu menaruh telinganya disana mencoba mendengarkan apa yang ada di dalam perut itu.
Soobin cuma tersenyum sambil mengusap kepala suaminya dengan lembut, matanya menatap kearah Hansoo yang terfokus kearah perutnya.
"Ayo sini, Hansoo mau memegangnya juga?" ajak Soobin sambil menyuruh Hansoo agak sedikit mendekat.
Hansoo akhirnya mendekat dan Yeonjun sudah berhenti dari kegiatannya tadi lalu duduk disebelah Soobin yang memperhatikan Hansoo yang menatap perutnya dengan bingung.
Lalu dia mau nenaruh tangannya tapi agak sedikit ragu-ragu, tapi Soobin menarik tangannya dengan cepat dan menaruhnya di perutnya itu.
"Kamu merasakan apa," ucap Soobin saat melihat Hansoo yang mengelus perutnya dengan mata berbinar, Hansoo seperti anak kecil saat ini.
Ah iya, bagi Soobin, Hansoo tetap anak kecilnya, lupakan fakta kalau dirinya anak dari Hana dan kakaknya itu.
Hansoo masih diam saja sampai dia bisa merasakan ada yang menendang lagi.
"Adiknya menendang," jawabnya sambil tersenyum senang kearah Soobin yang menatapnya sambil tersenyum juga.
Lalu ada Yeonjun yang berdiri dibelakang Soobin sambil memperhatikan Hansoo yang masih meletakkan tangannya di perut istrinya itu.
"Kamu senang?" tanya Yeonjun membuat Hansoo terdiam mendengar pertanyaan dari mantannya itu.
Soobin menoleh sekilas ke Yeonjun, agak bingung mengapa Yeonjun tiba-tiba bertanya hal seperti itu.
Sebenarnya Yeonjun bertanya karena ingin tau saja, apakah Hansoo senang jika ada anggota baru yang akan lahir apa dia akan benci, dirinya gak mau ada sela kebencian lagi disini.
Walaupun Yeonjun tau, Hansoo di dalam hati kecilnya masih membenci dirinya dan Soobin tentu saja.
Tapi siapa juga yang mau menolak takdir, dia juga tidak bisa mengubah takdir.
"Tentu saja aku senang," jawab Hansoo sambil tersenyum lalu wajahnya mendadak suram sekali.
Soobin menatap tajam kearah Yeonjun yang membuat Hansoo mau menangis itu, padahal diakan bertanya hal yang benar.
Bisa saja dia gak senang makanya harus ditanyain dulu.
"Sudah jangan dipikirkan ucapan Yeonjun tadi," ucap Soobin mencoba menyuruh Hansoo agar melupakan pertanyaan Yeonjun tadi.
Yeonjun masih diam saja disana, lagipula dia gak bermaksud membuat Hansoo menangis juga.
"Aku senang juga karena dad- ah maksudku mommy masih mau menganggapku sebagai anak, padahal jelas-jelas aku bukan anak kandung mommy, aku anak gak diharapkan bukan? Harusnya mommy marah padaku saat ini," ucap Hansol sambil menangis lalu dia merasakan tubuhnya dipeluk oleh Soobin.
Soobin mengusap rambut panjang anaknya itu, siapa bilang kalau Hansoo itu anak yang tidak diharapkan?
Saat Hansoo lahir siapa yang paling senang? Tentu saja Soobin, dia harusnya juga curiga kenapa saat itu muka Hana tidak ada senang-senangnya sama sekali.
Ternyata faktanya begini, dia hamil anak orang lain, saat dia hamil saja tidak pernah menyusahkan Soobin, intinya biasanya orang hamil akan ngidam ke suaminya, namun dia tidak sama sekali.
Soobin dulu berpikir bisa saja janinnya gak menyusahkan, namun ternyata istrinya pergi-pergi itu bertemu dengan kakaknya, oh.
Tentu saja dia akan mengidam ke orang yang membuatnya hamilkan.
Sejak Hansoo lahir juga Hana menjadi lemah karena entah tertekan batinnya mungkin karena harus pura-pura bahagia, lalu sakit dan berujung pergi selamanya.
"Jangan berkata kalau kamu bukan anak yang diharapkan, Hansoo."
Ini bukan Soobin yang berkata, ini Yeonjun yang ada dibelakangnya.
"Buktinya kalau emang tidak diharapkan, seharusnya Soobin sudah membuangmu setelah tau fakta aslinya, lain kali jaga omonganmu, kamu tidak tau saja perasaan mommymu bagaimana saat ini," lanjut Yeonjun lalu segera berjalan pergi dari ruang tamu meninggalkan Soobin dan Hansoo.
Soobin cuma tersenyum mendengarkan perkataan Yeonjun tadi, berbeda dengan Hansoo yang menangis dipelukan Soobin yang menenangkannya.
Tbc.
Kalau mau tau aja, 1 part lagi tamat, hehehe.
Maaf ya lama update, aku lupa alur soalnya, sekarang sudah inget lagi, kalau ada kata-kata aneh harap maklum ya, aku banyak pikiran wkwk.
Ok, semoga suka, vote dan komen jangan lupa.
Sampai jumpa di part selanjutnya.
Salam,
Anaknya Taekook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret -yeonbin✔
Fiksi Penggemarseries -agegap, backstreet, romance. ada satu hal yang tidak diketahui oleh Hansoo, yaitu daddynya berpacaran dengan pacarnya. ©2020