Semakin hari, perut Nabila semakin membesar dan itu yang membuat Nabila harus mengambil cuti hamil selama 6 bulan. Ia sangatlah menikmati masa-masa selama ia mengandung buah hati mereka. Nabila sangat bersyukur sekali, jika ia selama mengandung tidak ngidam apa-apa.
Suatu hari, setelah Anthony pulang kantor pukul 6 sore, Nabila bertanya kepada Anthony tentang bagaimana keadaan di kantor.
"Love, kamu baru pulang kerja ya? Pasti kamu capek ya? Sini biar aku pijitin pundaknya?"
"Iya, nih aku capek, love. Kamu benaran mau mijitin aku?"
"Iya, benaran dan ada satu hal lagi yang pastinya akan membuat semua capekmu hilang?"
" Apa, apa?"
"Tebak dong, kamu?" Nabila bertanya sambil memegang perutnya.
"Kamu mules, sakit perut, kram perut, kekenangan atau apa???"
"Mmmm... semua itu salah. Aku nggak kenapa-napa, tapi cuma hamil besar.
"Wah.... selamat ya, love."
"Selamat juga karena sebentar lagi, kamu akan jadi seorang Ayah" Anthony yang masih tidak percaya, tampak mencium bibir Nabila lama sekali.
"Kamu nggak akan kecapean, kalau sekarang mijitin aku, kan kamu lagi hamil besar?"
"Nggak papalah, kan aku cuma mijitin pundak kamu?"
"Oh, iya."
"Gimana suasana kantor? Uda lama banget nih aku nggak ngantor, aku kangen?"
"Suasana kantor sih biasa aja. Iya uda sabar aja kamu setelah lahirin, nanti kalo kamu sudah sehat kamu bisa mulai ngantor lagi."
"Makasih ya, love.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keberhasilan Nabila
ChickLitNabila adalah anak yang ceria, pandai dan baik hati. Semua orang sayang kepadanya. Termasuk guru- guru di sekolah Nabila mengatakan bahwa ia adalah anak yang sangat pandai dan cerdas sekali. Hal itu berubah ketika kedua orangtua Nabila meninggal di...