Kini Adik-Adik Nabila satu persatu telah menikah. Dan tanggung jawab Nabila sebagai seorang Kakak yang paling tua juga telah berakhir. Nabila sukses membiyayai Adik-Adiknya kuliah sampai lulus.
Nabila merasa sedih sekaligus lega karena Nayla dan Nana kini telah tinggal bersama suami- suami mereka. Ia seringkali teringat masa-masa di mana mereka sering mengobrol hingga larut malam.
Saat Nabila sedang mengingat-ingat masa itu, tiba- tiba terdengar ketukan di pintu kamar Nabila dan Anthony.
"Tok... tok... tok."
"Iya, masuk."
"Kamu lagi ngapain, love?"
"Nggak aku lagi kangen aja sama Nayla dan Nana. Aku sekarang merasa kespian nggak ada teman curhat."
"Kan ada aku sama Ana, love, yang selalu ada di samping kamu?" Anthony berkata sambil memeluk dan mencium bahu Nabila dari belakang.
"Iya. Aku tahu sekarang aku punya kamu sama Ana. Tapi tetap aja beda" balas Nabila sambil mencium lembut tangan suaminya itu.
"Iya, uda, jangan sedih-sedih lagi. Kita sekarang ke Ana yuks, dia lagi main di depan"Anthony mencium bibir Nabila sebelum menariknya keluar dari kamar.
"Yuk."
Sesaat kemudian, mereka menemani buah hati mereka bermain.
"Hi, sayang. Anak Mama lagi main apa nih?"
"Agi main masak-masakan" jawab Ana yang kini sudah 3 tahun.
"Mama sama Papa boleh ikutan main, nggak?"
"Boleh."
.......
Malam tiba, Ana sudah terlelap tidur di kamarnya. Anthony dan Nabila mengecup kening Ana yang sudah tertidur pulas sambil mengucapkan selamat malam. Mereka lalu keluar dan mematikan lampu kamar Ana.Anthony dan Nabila sudah berada di kamarnya. Mereka menggosok gigi dan bersiap-siap tidur. Anthony melihat Nabila dengan pandangan menggoda.
"Love, sekarang giliran aku yang kamu urusin setelah Ana?"
"Kamu mau diurusin apa, love?" kata Nabila sambil membereskan tempat tidur.
"Biasalah kamu tahu" peluk Anthony dari belakang.
"Iiii... nanti aku jatuh nih ke tempat tidur?!"
"Biarin. Emang kita uda mau tidur kan?"
"Iya sih".
"Aku bangga sama kamu, love!!! Kamu uda sukses untuk menjadi Isteri, Kakak dan Mama yang baik buat Adik-Adik, Ana dan aku" bisik Anthony di kuping Nabila.
"Makasih, love. Sekarang Adik-Adik aku uda mempunyai keluarga sendiri, jadi fokus kita adalah menjadi orangtua yang terbaik buat Ana".
" Iya, love. Kamu emang pinter" Anthony mencubit pipi Nabila dengan gemas.
"Awww... sakit."
"Mana yang sakit pipinya, biar aku cium?" akhirnya mereka berdua tertajuh ke tempat tidur bersama.
Dan ... kalian bisa tahu apa yang terjadi selanjutnya di tempat tidur.
Inilah akhir dari ceritaku ini. Ayoo dong kasih tau tentang pendapat kalian tentang ini???
KAMU SEDANG MEMBACA
Keberhasilan Nabila
ChickLitNabila adalah anak yang ceria, pandai dan baik hati. Semua orang sayang kepadanya. Termasuk guru- guru di sekolah Nabila mengatakan bahwa ia adalah anak yang sangat pandai dan cerdas sekali. Hal itu berubah ketika kedua orangtua Nabila meninggal di...