8 : suatu tempat

2.6K 599 137
                                    

Sepulang sekolah, mereka berempat belas pergi ke sebuah lokasi yang Renjun yakini adalah tempat dimana soobin berada.

Sebagian dari mereka menumpang mobil, dan sebagian mengendarai motor. Renjun memimpin jalan bersama Hyunjin sebagai penyetirnya. Sedangkan yang lain membuntut dibelakang.

"Jun, lo yakin ga?" Tanya Hyunjin seraya terus menekan gas motornya.

Renjun mengangguk pasti. "Ini cuma usul gua. Apa salahnya nyoba?"

🌙🌙🌙

Di mobil Jeno, berisi Jaemin, Haechan, Sunwoo, dan Sanha. Mereka tengah bergurau tetapi masih fokus membuntuti Renjun.

"Lokasinya jauh ga sih? Perasaan daritadi kita muter-muter mulu" Tanya Jaemin, sungguh dia lelah dan bosan.

Mereka serempak menggedikan bahu. "Kaga tau, tanya Renjun sono" jawab Haechan dan memakan Lays-nya

"Tapi, gue ngerasa juga kita kek cuma muter-muter sekitar jalan ini doang. Berasa dilabirin" sahut Sunwoo sedikit heran.

"Coba lo telpon Renjun," perintah Jeno diangguki Jaemin.

"Hallo jun?" Sapa Jaemin ditelepon. Tak lupa memencet loadspeaker.

"Iya!" Jawab Renjun sedikit berteriak di seberang.

"Jalanya bener kan?"

"Iya- kayaknya"

"Kok?"

"Gua ga yakin"

"Eh kupret, serius dong" Haechan menyahut.

"Ikuti gue sama hyunjin aja. Kalo ada apa-apa call gue"

Tut-

Sambungan ditutup sepihak oleh Renjun. Jaemin menghela nafasnya berat. Bagaimana dia bersama teman-temanya terjebak seperti ini?

Haruskah ia kabur, atau lanjut?

🌙🌙🌙

Dilain mobil, tepatnya mobil Felix, berisi lima manusia yang tengah ribut memperebutkan gelar manusia ter-handsome. Felix yang menyetirpun, merasa jengah dengan kelakuan absurd teman-temanya itu.

"Yang paling ganteng tuh gua!" Pekik Han dilanjut memakan potabee yang tadinya dianggurkan.

Eric mencebik. "Apalah dayaku serbuk mutiara~" cebiknya dan tertawa remeh.

"Lu kalo sombong ga tau tempat" celetuk Chani seraya meminum bobanya.

"LIX! BERHENTI WOYY!" pekik Baejin disaat matanya menangkap sesosok pria berjubah hitam -bersama dengan tombak ditangan kananya.

Dengan cepat, Felix menekan rem secara mendadak membuat sebagian temannya mendengus sebal.

"Astaghfirullah kamu berdosa banget" respon Eric.

Chani melongok keluar jendela. Setelahnya ia kembali bersuara, "Woy! Kalo mau nyebrang yang bener dong!" pekiknya. Namun-

Srakk!

Tubuh mereka seketika membeku ditempat, ketika sang pemilik tombak melayangkan tombaknya tepat di jantung sang korban.

🌙🌙🌙

Sekitar dua puluh menit kemudian, mereka telah sampai disebuah tempat yang Renjun maksud. Dengan bermodal keberanian, mereka jalan melewati halaman luas seraya menatap kagum.

[1/2] troepen, 00 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang