10 : be fooled

2.3K 607 183
                                    

"CHOI SOOBIN! HUANG RENJUN! KIM SEUNGMIN!! DIMANA LO BERTIGA ANJENGGG!" teriak Jeno sedikit frustasi.

Ia pusing, harus kemana lagi ia mencari teman-temannya yang menghilang?

Chani menepuk bahu Jeno. "Sabar, Jen. Setidaknya kita megang satu clue." sahut Chani.

"Tapi yang pinter nebak clue, itu Renjun sama Hyunjin" ujar Sunwoo ikutan pusing juga.

Jeno menghela nafasnya. "Lo tau kita dimana sekarang?" tanyanya dan menatap kedua temanya.

"Kita di rumah, tapi sebenarnya kayak di dunia lain. Yang bahkan mirip labirin."

🌙🌙🌙

Hyunjin berlari bersama Bomin menuju tempat Haechan berada. Mereka baru saja mencari kotak p3k di sekitar rumah ini. Bomin mencekal tangan Hyunjin.

"Apa?" tanya Hyunjin dan menatap Bomin.

"Sadar gak sih, kalo daritadi kita muter-muter?" tanya Bomin dan menetralkan nafasnya.

Hyunjin geleng ragu. "Masa?"

Bomin memutarkan kedua bola matanya. "Liat guci itu?" tunjuknya ke guci warna hijau dekat dengan tangga.

Hyunjin ngangguk. "Iya"

"Itu guci udah gue lewati tiga kali dan lo gak sadar?"

Pertanyaan itu, sukses membuat Hyunjin bungkam. Benar, ia tak sadar bahwa sedaritadi mereka hanya berlari seperti di labirin.

Hyunjin memberanikan diri berjalan menuju guci itu. Instingnya berkata ia harus berjalan menuju guci, yang mungkin bisa memberi petunjuk.

Lantas, ia meneliti guci berwarna hijau. Ia angkat ke atas dan dapat dilihat sebuah kertas usang disana.

"Bom! Ambil kertasnya cepet!" perintah Hyunjin sedikit memekik.

Dengan cepat, Bomin mengambil kertas usang itu dan membersihkanya dari berbagai debu dan kotoran.

Bomin mulai membukanya, yang pertama ia cium adalah bau parfum mawar, sama seperti surat tempo lalu.

"Baunya anjir, kayak lonte" komentar Bomin di hadiahi geplakan Hyunjin.

"Sempet-sempetnya mikir lonte anjeng" respon Hyunjin sungut.

"Ah ternyata ada yang lebih bodoh
dari seekor kelinci yang tidur dibawah pohon.
Kau, mengabaikan satu petunjuk dariku.
Cari ketiga temanmu,
petunjuk berada di
antara Aries-Gemini."
-J

"Anjengg mana tau gue zodiak-zodiak" umpat Bomin dan memijit pelipisnya.

Hyunjin mengambil alih kertas tersebut dan membacanya ulang, hingga tiga kali. Lantas dahinya mengerut, mencoba berpikir jawabannya. Apakah yang dimaksud zodiak atau bukan?

"Bom, lo lahir bulan apa?" tanya Hyunjin dan menatap Bomin.

Bomin diam. Dia mengingat-ngingat. "Oh, gue agustus. Kenapa?" jawabnya dan menatap balik Hyunjin.

"Agustus, Gemini? Aries?" gumam Hyunjin masih setia berpikir.

"Hah? Lo mikir apaan?" tanya Bomin dan menatap Hyunjin yang sibuk mondar-mandir.

[1/2] troepen, 00 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang