When We Were Us 19

2.3K 232 31
                                    

When We Were Us
.
.
.

Lee Taeyong

Nakamoto Yuta

Mark Lee

Na Jaemin
.
.
.

WARN

It's BxB story, if you are homophobe just close this
.
.
.


Taeyong menyuapi sang ayah, sementara Mark masih menatap sang ayah dengan tatapan tajamnya.

" Mark, kau bisa membunuh ayah dengan tatapan tajam mu itu nak" ucap Yunho.

" Biar saja, kenapa maag ayah bisa kambuh? aku dan Taeyong hyung kan sering bilang jangan skip makan,a kenapa ayah susah sekali dibilangi" gerutu Mark.

" Ayah sibuk nak"

" Sudahlah Mark, biarkan saja, ayah kan lebih suka tidur di rumah sakit daripada di rumah" ejek Taeyong.

" Yak!! aduh!!"

Taeyong dan Mark sontak tertawa melihat sang ayah kesakitan.

" Makanya ayahku sayang dengarkan perkataan putra mu yang tampan ini" ucap Taeyong.

" Ya, ya, kau ini memang mirip papa mu kalau soal percaya diri ya"

Tawa keduanya sontak terhenti, Yunho yang tau dia salah bicara pun berusaha mencairkan suasana kembali.

" Nak, ayah tidak-"

" Tidak apa ayah, hanya jangan ulangi saja" ucap Taeyong.

Mark berdiri lalu eluar dari kamar rawat sang ayah, Yunho menatap heran putra bungsu nya.

" Ada yang ayah lewatkan?"

" Tidak ada"

" Jangan bohong, ayah tau kapan kau bohong nak"

" Kami bertemu papa"

" Oh ya? lalu?"

" Dia tidak mengakui Mark, Mark hancur dan ya, sekarang aku rasa kami sama, tidak akan mau menerima papa lagi"

" Maafkan papa kalian"

Taeyong menatap sang ayah.

" Apa maksud ayah?"

" Ayah tidak berhak menjawab nak, kau harus mendengarnya dari mulut papa sendiri"

Taeyong hanya diam lalu memiluh kembali menyuapi sang ayah.

..

Jaemin sedang menikmati kopi bersama Yuta.

" Hyung, sepertinya kau dan Taeyong hyung bukan berlibur tapi berbulan madu ya?" goda Jaemin.

" Tidak Nana, kami liburan kok"

" Liburan yang membuat banyak tanda merah di leher ya hyung, eum jenis liburan baru ya? Nana baru tau"

Yuta langsung mengangkat kerah kemeja nya, sementara Jaemin hanya terkekeh.

" Yuu hyung mengira Nana polos? maaf saja hyung, mungkin Nana lebih liar daripada hyung"

Yuta menatap Jaemin tak percaya, terlebih dengan senyum misterius nya

Mark tiba-tiba bergabung dengan mereka, ia meminum kopi milik Jaemin.

When We Were Us☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang