When We Were Us 38

2.5K 198 39
                                    

When We Were Us
.
.
.

Lee Taeyong

Nakamoto Yuta

Mark Lee

Na Jaemin
.
.
.

WARN

It's BxB story, if you are homophobe just close this

This chapter will contain lil bit mature content, please be wise
.
.
.

Sudah sebulan berlalu semenjak kelahiran Sungchan, Taeyong dan Yuta sedang memikmati masa belajar guna
-menjadi orang tua baru yang baik- bagi putra pertama mereka.

" Anak daddy, sudah bangun?"

Sungchan yang seolah tau itu daddynya langsung tersenyum, Taeyong menggendong sang putra.

" Anak daddy, pintarnya tidak menangis ya" Taeyong mencium pipi gembil putranya.

" Taeyong, waktunya Sungchannie minum susu" teriak Yuta dari dapur.

" Minum susu sama daddy ya, ya. Eii anak pintar daddy tersenyum terus"

Taeyong membawa Sungchan keluar, di dapur Yuta sudah membuat susu formula untuk Sungchan.

Sungchan itu minumnya sangat kuat, tidak heran hanya beberapa minggu setelah keluar dari rumah sakit, badannya sudah kelihatan berisi.

Taeyong membawa Sungchan ke taman belakang, lalu duduk di ayunan yang menghadap ke halaman hijau. Sungchan meminum susu dengan lahap.

" Pelan saja sayang, daddy tidak akan mengambilnya darimu"

Hanya butuh beberapa menit saja bagi Sungchan untuk menghabiskan satu botol susu.

Taeyong menepuk punggung Sungchan agar anaknya bisa sendawa, setelah selesai Taeyong membawa Sungchan ke dalam.

" Yukkuri, bisa gendong Sungchannie? aku akan mencuci ini dulu"

Yuta menggendong Sungchan, namun bayi itu malah menangis.

" Loh? kok menangis? ini papa loh"

Yuta mencoba menenangkan Sungchan namun tetap saja bayi gembil itu menangis.

" Yongie, cepat mencuci botolnya, Sungchannie hanya mau denganmu" ucap Yuta.

Taeyong kembali mendekat setelah mengeringkan tangannya lalu mengambil Sungchan dari gendongan sang papa, bayi itu langsung diam.

" Kenapa Sungchannie tidak mau sama papa sih?" kesal Yuta.

" Dia pasti nanti menempel padamu suatu hari nanti, bagaimana pun kau yang mengandungnya sayang"

" Tapi dia maunya sama Yongie terus, mentang-mentang daddy selalu mengabulkan keinginanmu dulu ya"

Yuta mengecup pipi putranya gemas, Sungchan sedikit merengek.

When We Were Us☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang