When We Were Us 36

2.4K 205 62
                                    

When We Were Us
.
.
.

Lee Taeyong

Nakamoto Yuta

Mark Lee

Na Jaemin
.
.
.

WARN

It's BxB story, if you are homophobe just close this
.
.
.

Taeyong pulang ke rumah pukul 9 malam, ada banyak yang harus ia lakukan di agensi hari ini.

Selain melatih koreo dia juga harus memantau persiapan mini albumnya yang akan rilis sebentar lagi.

Yuta melompat kecil ketika melihat Taeyong pulang, bayi diperutnya tidak sabar ingin cepat disapa sang daddy, tapi senyumannya sedikit hilang saat mendapati wajah kelelahan Taeyong.

" Yongie" cicit Yuta.

Taeyong berusaha tersenyum, namun wajah kelelahan itu membuat Yuta makin sedih,

" Hei kenapa dengan wajahmu hm? sini, aku rindu papa dan baby"

Taeyong menepuk tempat kosong sisi sofa lain disampingnya, tempat Yuta biasa duduk.

Yuta berjalan pelan, pria itu duduk dan meraih lengan Taeyong untuk dipeluknya.

" Kenapa hm?"

" Yongie kelihatan lelah sekali, pasti susah mengurus semua tanpa asisten" lirih Yuta.

Taeyong tersenyum,

" Tidak apa, sudah biasa"

Yuta menggeleng,

" Nanti sakit"

Taeyong mengecup pipi suaminya, mencubitnya dengan gemas.

" Tidak sayang, kan ada papa yang selalu menyiapkan vitamin untuk daddy"

Yuta tersenyum, Taeyong berbaring berbantalkan paha Yuta, kepalanya menghadap perut Yuta.

" Anak daddy sedang apa hm? sedang berlatih rapp? main bola? atau main game?"

Yuta mengusap surai Taeyong.

" Baby hanya bisa tidur Yongie, belum bisa apa-apa"

" Kau sudah memikirkan nama untuk baby?"

Yuta menggeleng,

" Aku sudah menyiapkan nama sebenarnya"

" Siapa?"

Taeyong menatap Yuta.

" Rahasia, hanya daddy dan Tuhan yang boleh tau"

Yuta tertawa, direndahkan tubuhnya agar bisa mencium hidung Taeyong.

" Baiklah papa akan bersabar sampai baby lahir"

When We Were Us☑☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang