05. "Let's broke up."

201 57 12
                                    

Lia turun dari mobilnya, lalu masuk ke dalam rumahhnya dengan penuh antusias

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia turun dari mobilnya, lalu masuk ke dalam rumahhnya dengan penuh antusias.

Hello, Princess, udah pulang?” tanya Sofia yang sedang membaca majalah sambil meminum secangkir teh diruang tengah.

Lia tersenyum, kemudian menghampiri Mamanya dan ikut duduk di sofa.

“Papa belum pulang?” tanya Lia sambil melepas tasnya lalu diletakkan di atas meja.

“Papa lagi ke Bogor selama 2 hari,” sahut Sofia.

Kemudian, salah satu pelayan menghampiri mereka. “Non Lia, mau saya buatkan teh juga?”

Lia mengangguk, “Chamomille please?

“Baik Non.” Jawab pelayan tersebut sambil mengambil tas Lia untuk di simpan di kamar Lia.

Sofia mengeryit heran saat melihat sebuah plester bermotif unicorn itu tertempel di dahi Lia.

“Kamu kenapa?”

“Apanya?”

“Itu pake plester.”

“O—oh...ini tadi jatuh hehehe.”

Sofia menggelengkan kepalanya, “Kamu tuh masih aja ceroboh, coba lain kali hati-hati.”

“Hehehe maaf Ma.” Tiba-tiba Lia teringat tadi ketika insiden terjatuh...di depan Arkasa.

Kemudian, Lia menggelengkan kepalanya pelan. Berusaha melupakan kejadian yang paling memalukan dalam hidupnya selama 17 tahun.

“Jadi, gimana hari pertama sekolahnya?” tanya Sofia.

Lia terdiam seketika, rasanya seperti rasa permen nano-nano.

Iya, campur aduk, ia merasa panik saat telat, merasa senang karena bertemu teman sebaik Inara dan Ryuzna, merasa bingung atas perkataan Arkasa saat hendak ke kantin, dan...perasaan malu saat terjatuh di depan lelaki itu.

“Eum, not bad.”

“Anak-anaknya pada baik kan? Nggak ada yang bully kamu?” tanya Sofia dengan was-was.

Lia tertawa, “Enggak Ma, malah baik-baik kok. Lia juga udah dapet temen. Dan malam ini, Lia izin mau nginep.”

Sofia sedikit kaget.

“Maksud kamu?”

“Lia mau izin nginep di rumah temen baru Lia, namanya Inara. Rumahnya juga nggak jauh-jauh banget kok dari sini. Bareng satu lagi, namanya Ryuzna. Boleh ya?”

Sofia tampak berpikir ragu sebentar.

“Lia, kamu tahu kan kalau Papa—”

“Ya tapi kan Papa lagi nggak ada, please, cuma sehari kok. Lia kan pengen lebih akrab, ya?”

𝐌𝐚𝐚𝐟𝐤𝐚𝐧 𝐀𝐤𝐮 #𝐓𝐞𝐫𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐫𝐌𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang