Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“BOO!”
Lia terperanjat kaget sambil menutup matanya. Terdengar, suara gelak tawa yang begitu puas dari sosok di sampingnya.
“Lo tuh seneng banget ya kayaknya ngagetin gue?” tanya Lia dengan kesal.
“Abis kagetnya lucu sih,” sahut Arkasa dengan enteng.
Lia mencibir kesal, “Lo nggak pulang?”
Lelaki itu menggeleng, “Gue kan ada latihan.”
“Oh, iya juga ya.”
Setelah itu, tidak ada lagi yang membuka pembicaraan. Arkasa sibuk memakan es krim yang ia pegang. Sangat tidak sinkron dengan penampilannya yang tampak keren dengan atribut basket.
Lia melirik Arkasa dengan ragu. “Lo...kan ada latihan, kenapa disini?”
“Hm? Oh, nungguin lo. Lo nunggu jemputan kan?”
Lia mengangguk pelan.
“Yaudah, gue tungguin sampe jemputan lo dateng.”
“Tapi, Sa. Lo kan harus ngajar yang lain. Lo kan kapten.”
“Biarin aja, kan ada Theo sama yang lain.”
“Arkasa—”
“Ih bawel! Orang gue maunya temenin lo kok.” Ujar Arkasa dengan gemas sambil menyodorkan es krimnya ke mulut Lia, membuat gadis itu langsung terdiam.
Keadaan kembali hening, Lia yang merasa canggung sekaligus jantungnya yang berdetak cepat. Sedangkan Arkasa masih sibuk menghabiskan es krimnya.
“Oh iya, Bryan udah kasih tahu semua ke gue. Sabar ya Lia.” Ujar Arkasa.
Lia berdecak kesal, “Emang punya Sepupu mulutnya ember banget.”
“Bryan nggak kasih tahu gue secara langsung kok, gue aja yang tanya ke dia.”
“Iya Sa,” sahut Lia dengan pelan.
“Jangan sedih lagi dong.”
“Enggak kok, cuma ya—gue lagi belajar nerima aja.”
Arkasa menatap Lia. “Eum—akhir pekan lo mau pergi sama gue nggak?”
Lia yang sedang menunduk langsung mendongkak, “Kemana?”
“Keliling Jakarta aja sih, kita—”
“MAU MAU MAU! KEBETULAN DARI DULU GUE PENGEN BANGET KELILING JAKARTA! TAPI BELUM KESAMPEAN.” Ujar Lia dengan senang.
“Oke, hari Minggu ya? Dari pagi aja, biar nanti kelilingnya puas.”
“Siap kapten!”
Arkasa tersenyum lebar, ia ikut senang tatkala melihat respon Lia yang begitu antusias. Tak lama sebuah mobil berjenis Lexus LM berwarna putih datang, sang supir langsung membunyikan klakson guna memanggil Lia.