Lima

3.5K 504 9
                                    

Jangan lupa komen dan maaf kalo ada salah-salah kata ♡

~

Sudah 2 hari yang lalu Eunsoo pulang dari apartemen Taehyung dan Jennie dan pasangan suami istri itu kembali melanjutkan aktivitasnya seperti hari-hari sebelum nya.

"Jennie-ya, kau mau ikut?"

"Kemana?"

"Club"

Jennie terdiam dan menatap teman  yang hanya berbeda 1 tahun diatasnya "Jangan mengada-ngada, untuk apa unnie kesana? Jangan mengajakku pada tempat-tempat yang haram unnie"

"Jangam sok suci, kau bahkan sering merokok. Aku bahkan baru kali ini mengajak mu ke tempat haram itu" balas Jisoo menatap Jennie.

"Merokok itu tidak diharamkan tahu! Unnie saja yang tidak tahu bagaimana nikmat nya merokok itu"

"Jadi bagaimana mau ikut?" tanya Kim Jisoo mengalihkan topik pada semula.

"Aku tidak bisa menolak, jadi iya. Aku ikut!" sorak Jennie pada dirinya sendiri.

Jisoo hanya mendelikkan bola matanya.

~~~

"Unnie mau menjual diri disini? Kenapa harus ajak-ajak aku sih, aku menyesal telah ikut" cerocos Jennie yang sedari tadi tidak ada habisnya.

Dan untuk sekian kalinya Jisoo memutarkan bola matanya.

"Aku mengajakmu ke sini untuk membagi kesenangan Jennie-ya, dan maksud lain ku datang kesini adalah untuk mendekati lelaki mapan dan tampan yang berada didepanku ini" ujarnya seraya menunjuk seorang lelaki tampan yang sedang berbincang dengan bertender di club tersebut.

"Lalu apa keuntungan bagi ku datang ke sini?" tanya Jennie sedikit berteriak karena suaranya yang terendam suara musik keras.

"Kau bisa melampiaskannya di sini jika kau tidak bisa melampiaskan nya dengan cara merokok" sahut Jisoo lalu pergi menuju lelaki yang tadi ditunjuknya.

"Baiklah, Jennie Kim. Kau harus bersenang-senang malam ini dan lupakan sementara masalahmu dan status mu!" ujarnya berteriak lalu melancarkan aksinya, yaitu minum dan menari segila mungkin.

"Sunbae, kau yakin dia berada di sini?"

"Taehyung-ssi saat ini kau harus percaya pada ku"

"Tapi sunbae, kita akan sulit menemukannya jika ditempat seperti ini?" tanya Taehyung pada seniornya.

"Kau percaya padaku Taehyung-ssi?" tanya rekan senior Taehyung sembari menatapnya penuh harap.

Taehyung balas menatap senior nya lalu mengangguk ragu.

"Bagus! Mari kita masuk ke dalam dan selesaikan kasus ini!" ujar sang senior dengan penuh semangat. Entah apa yang membuat rekan Taehyung semangat begini. Entah karena memang se antusias itu untuk menyelesaikan kasus ini atau karena semangat karena akan masuk ke dalam club yang di dalam nya terdapat wanita-wanita cantik, seksi dan panas.

Berbanding terbalik dengan Taehyung, pemuda itu malah terlihat lemas padahal belum di apa-apakan.
Taehyung hanya takut, iya takut.
Takut terpesona pada wanita-wanita seksi nan cantik yang berada di sana dan berpaling pada istrinya.

Dengan kuat-kuat Taehyung mengeratkan jaket nya sembari merapalkan do'a untuk menguatkan diri nya.

Mereka datang dengan pakaian biasa jadi tidak ada yang mengetahui siapa mereka sebenarnya. Mereka datang ke club ini bukan tanpa alasan, mereka datang untuk menangkap pencopet yang telah mengambil dompet seorang gadis, lebih parah nya si pencopet mengambil dompet tersebut pada malam hari di tempat yang sepi tapi untung lah ada beberapa polisi yang berjaga, termasuk Taehyung.

Soft Boy |Taennie [TERBIT DALAM BENTUK EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang