Sembilan Belas

3.9K 480 36
                                    

Suka bgt kalo ada notif Voting sm komen dari kalian, jangan lupa Voment nya sayang 💜

Gak baper udh dipanggil sayang sm aku? 😂😂

Double up nih, seneng gak?

~~~

"Dabin-ah" panggil Jennie seraya menatap Dabin yang sedang mencuci piring di wastafel.

Setelah selesai makan malam yang mencekam tadi, Jennie berinisiatif untuk membantu Dabin mencuci piring. Tak baik kan, jika adik dari suaminya ini mencuci piring sendirian apalagi wanita itu tengah mengandung anak pertama mereka.

"Ya Unnie?" balas Dabin sembari melirik Jennie sekilas.

"Bagaimana rasanya mengandung?" tanya Jennie dengan tiba-tiba.

Dabin sontak menghentikan pergerakan nya, lalu menoleh pada Jennie.

"Jawab saja, tidak perlu menatap ku seperti itu" balas Jennie karena merasa risih dengan tatapan adik ipar nya itu.

"Unnie akan membuat nya?" tanya Dabin polos.

Jennie melotot kaget "Ya! Jangan berbicara seperti itu, aku malu tahu"

"Kenapa harus malu Unnie , kita sama sama wanita" balas Dabin kembali membasuh piring yang kotor.

"Aku ingin bertanya, apakah merepotkan saat mengandung? Berat tidak?" tanya Jennie merasa sangat penasaran.

Dabin selesai dengan urusan mencuci piring nya. Kemudian ia menghadap ke arah Jennie.
"Sangat merepotkan Unnie, benar-benar merepotkan kan. Unnie tahu? Bahkan untuk menarik napas saja rasanya sangat berat" ucap Dabin dengan gaya bicara di lebih-lebihkan.

"Tapi, Unnie tahu? Dibalik rasa merepotkan dan menyusahkan dalam melakukan berbagai kegiatan itu ada rasa menyenangkan yang tak bisa diungkapkan. Jujur saja aku sangat kesusahan saat mengandung, apalagi ini anak pertama ku, tapi aku menepis itu semua karena teringat bayi yang berada di dalam perutku. Entah kenapa setiap kali aku mengingat bayi ku, aku selalu merasa bersemangat dan bahagia" jelas Dabin panjang lebar tak lupa ia bercerita dengan senyuman yang menghiasi wajah manisnya.

"Tapi Dabin-ah, aku takut tak bisa menjaga diriku, apalagi aku masih seorang mahasiswa yang banyak sekali kegiatan" ujar Jennie pada adik iparnya.

"Emmm... Maaf sebelumnya Unnie, aku tidak bermaksud menggurui karena aku lebih muda beberapa tahun darimu, tapi menurut ku itu sangat menyenangkan, Unnie tahu? Aku juga seorang mahasiswa dan aku merasakan bagaimana senangnya saat berangkat ke kampus dan belajar memperhatikan penjelasan Dosen dengan ada yang menemani disisi kita, bahkan itu lebih dekat dari apapun. Rasanya sangat bersemangat untuk memulai hari setelah mengetahui ada seseorang pada diri kita" Tangan Dabin menyentuh lengan Jennie dan mengusapnya pelan, memberi semangat pada istri dari kakak nya ini.

~~~

Jennie membaringkan dirinya di atas ranjang dengan posisi menyamping, membelakangi pintu kamar.

Taehyung masih mengobrol dengan ayahnya sekedar menanyakan kabar dan pekerjaan mereka, juga tak lupa menanyakan sampai mana hubungan pernikahannya dengan Jennie.

Soft Boy |Taennie [TERBIT DALAM BENTUK EBOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang