Pada akhirnya kamu telah berhasil mengusik hati dan pikiranku - Revani Naureen
🌸🌸🌸
"Meeeellll, cepat sini!" Mirza berteriak memanggil Melani.
Melani tersenyum penuh kemenangan mendengar teriakan Mirza. Baru saja ia akan menyeret Reva untuk bergabung bersama Mirza dan Dewa Balap, tapi Mirza sudah memanggil terlebih dahulu. Kemudian ia menarik tangan Reva dan bergegas pergi menghampiri Mirza.
Reva yang merasa terpojok terpaksa mengikuti Melani. Jantungnya berdegup kencang, keringatnya bercucuran. Tubuhnya mendadak lemas seolah-olah ia baru saja mengikuti lomba lari yang jaraknya puluhan kilometer.
"Oh, ya Bi kenalin ini temen kerjanya Melani. Kebetulan hari ini Melani ngajakin dia ke sini." ucap Mirza sambil menunjuk ke arah Reva.
"Biyan.." ucap Biyan sambil mengulurkan tangan.
"Reva.." ucap Reva gugup sambil membalas uluran tangan Biyan. Ada perasaan hangat yang menjalar ke sekujur tubuh Reva ketika membalas uluran tangan Biyan. Ia tidak menyangka Biyan mengambil sikap seperti itu. Berpura-pura tidak mengenalnya padahal hampir tiap hari mereka berdua bertemu.
"Yang satu primadona kantor yang satu lagi dewa balap. Hmmm... kalo aku lihat-lihat kalian cukup serasi, ya kan kak Mir?" ucap Melani sambil terkekeh.
"Ohhhh jadi Reva primadona kantor?" Mirza bertanya balik pada Melani.
"Iya, Kak. Yang naksir dia buanyaaaaak banget. Ada yang tiap hari nerror lewat surel gara-gara nggak di kasih nomor ponsel sama Reva." ucap Melani sambil melirik ke arah Reva.
Wajah Reva mendadak terasa panas. Kemudian ia menginjak kaki Melani memberikan isyarat supaya ia diam dan tidak membully Reva lagi.
***
"Aku sama Melani beli minum dulu ya, kalian nggak papa kan nunggu di sini sebentar?" tanya Mirza pada Reva dan Biyan.
Mereka berdua mengangguk. Selepas Mirza dan Melani meninggalkan mereka berdua, Biyan menarik tangan Reva dan mengajaknya menepi. Reva yang sedari tadi berusaha mengatur detak jantungnya nyatanya tidak berhasil. Genggaman tangan Biyan benar-benar membuatnya panas dingin.
"Kamu ngapain ada di sini?" tanya mereka berdua serempak dan seketika membuat keduanya salah tingkah.
"Biyan ngapain di sini?" tanya Reva kemudian.
"Bukanya aku yang harusnya tanya gitu?" Biyan bertanya balik.
"Bukanya tadi uda dijelasin sama Kak Mirza?"
"Tapi aku pengen tahu jawaban kamu!" ucap Biyan penuh penekanan.
"Uhmm... Itu tadi emang beneran diajakin Kak Mel ke sini, serius aku nggak tahu kalau Kak Mel bakal ngajakin ke tempat gini, lain kali Reva bakal nolak kalau diajakin lagi." jelas Reva terbata-bata.
"Emang aku nglarang kamu?"
Sial! Kenapa Biyan hobi banget bikin Reva nggak bisa berkata-kata sih! umpat Reva dalam hati.
"Uhmm... Enggak juga sih, tapi.."
"Aku mau bikin kesepakatan sama kamu!" ucap Biyan memotong penjelasan Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Behind You
ChickLitReva tidak pernah membayangkan bahwa dia akan tinggal terpisah dengan ibu dan adik perempuannya. Di kota tempat tinggalnya yang baru dia bertemu dengan sahabat ibunya dan disana pula dia mengenal Biyan. Cowok yang jarang sekali berbicara, dingin, te...