Enam Belas - Sebuah Pengakuan

24 4 0
                                    

Tidak selamanya bongkahan es akan menjadi bongkahan es. Ada saatnya mencair menjadi air yang mengalir - Revani Naureen

🌸🌸🌸

"Nanti sepulang kerja kamu ada acara?" tanya Biyan pada Reva.

"Biyan nggak lagi kesambet kan?" timpal Reva terheran-heran.

"Enggak."

"Terus kenapa tanya-tanya Reva ada acara apa enggak?"

"Masih mau bakso nggak? Kalau nggak mau juga nggak papa."

Reva tiba-tiba teringat perjanjian mereka sewaktu di klub motor, "Ahh.. Iya. Biyan kan sudah janji mau traktir Reva makan bakso," ucap Reva sambil nyengir lebar.

"Jam lima tepat aku tunggu kamu di depan."

"Nggak boleh lebih dikit gitu?"

"Enggak."

"Kenapa enggak?"

"Bawel amat sih? Tinggal bilang iya susah amat!" protes Biyan mulai kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Reva.

"Ya kan Reva baru boleh absen pulang waktu jam lima tepat. Belum jalan dari tempat absen ke depan," gerutu Reva.

"Jam lima lebih sepuluh menit, masih kurang?" tajam Biyan.

"Oke deal! Makasih sudah antar Reva," ucap Reva begitu mobil Biyan sampai di depan gerbang kantor.

"Hmm," balas Biyan singkat.

Baru kemarin juga ngajakin dansa, sekarang kumat deh datarnya, dasar tembok beton! gerutu Reva dalam hati.

***

"Va, lagi sibuk nggak?" tanya Mirna.

"Lumayan, Kak. Kenapa?"

"Bu Elina nyuruh kamu datang ke ruang meeting."

"Lagi?" pekik Reva.

"Iya, Va. Katanya ada yang mau beliau jelaskan. Cepat ke sana gih!"

Reva bergegas menuju ruang meeting. Ia bertanya-tanya untuk apa Bu Elina memanggilnya lagi? Apakah karena kejadian Rivan tempo hari?
Reva kemudian mengetuk pintu. Bu Elina mengisyaratkan agar ia masuk.

"Permisi, Bu. Ada perlu apa memanggil saya?" tanya Reva.

"Ada beberapa tugas yang akan saya serahkan ke kamu."

"Tugas apa, Bu?"

"Saya ingin kamu handle customer yang ada di daftar ini," jawab Bu Elina sambil menyerahkan satu tumpuk file. "Ini bukan customer yang mudah untuk ditangani dan sekaligus untuk ujian masa percobaan kamu," lanjut Bu Elina.

"Apakah ada deadline untuk ujian ini, Bu?" tanya Reva. Membayangkan harus menangani customer yang tidak mudah sudah membuat kepalanya pusing apalagi jika harus ditentukan waktunya.

Memories Behind YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang