Part 6 [Perasaan Yang Sangat Aneh]

595 44 4
                                    

❤️Happy Reading❤️

Boruto benar-benar terkejut karena tidak mengetahui bahwa ada Hima disamping pintu gerbang rumahnya lalu mengejutkannya.

"Wleee" Himawari menjulurkan lidahnya.

"Lagian onii-chan sangat menyebalkan!! Hima kagetin saja" berlari ke arah rumahnya dan masuk kedalam.

"Hima!! Jangan lari! Sudahlah hari ini aku membiarkannya" tersenyum melihat tingkah laku adiknya.

Himawari yang sudah masuk ke dalam rumah melihat sekelilingnya sepi seperti tidak ada orang dirumahnya. Saat berjalan ke ruang tamu Himawari melihat ada sepucuk surat di atas meja. Lalu Himawari membaca surat yang tertulis di kertas Boruto yang melihatnya menuju ke arahnya.

"Hima! Dirumah sepi sekali dimana ayah dan ibu"

"Ini Hima baca surat dari mama! Disini tertulis kalau mama sedang pergi menjenguk kakek Hiashi yang sedang sakit. Karenakan kakek tinggalnya sendiri semenjak meninggalnya bibi Hanabi"

"Berarti ayah ikut dengan ibu?

"Tadi pagi mama memberitahu Hima kalau papa ada rapat para rektor university di luar kota selama seminggu"

"Begitukah! Apa sebaiknya kita menyusul ibu saja-ttebasa"

"Tidak onii-chan!! Di surat mama menyuruh kita untuk menjaga rumah jadi kita harus mengikuti perintah mama" Boruto menganggukkan kepalanya dan duduk di sofa ruang tamunya.

Sarada yang sudah hampir sampai rumahnya masih merasakan detak jantung yang tidak terkontrol.

"Kumohon! Jangan seperti ini" gumamnya sambil berjalan dan memegang dadanya tepat di jantungnya yang berdetak.

"Huft! Hah! Huft! Hah" tarikan nafas yang Sarada keluar masukan membuat detak jantungnya kembali netral.

Akhirnya Sarada sudah sampai tujuannya dan masuk kedalam rumahnya yang sepi karena kedua orangtuanya sedang bekerja.

"Huft! Lelahnya hari ini tapi aku merasa senang" gumamnya sambil duduk di sofa ruang tamunya dengan memegang plastik belanjaan yang di dalamnya terdapat buku dan kertas gambar.

"Aku akan membuat makanan terlebih dahulu lalu dilanjutkan membaca buku yang baru kubeli lebih tepatnya sih di beliin temanku" lanjut gumamnya yang beranjak dari duduknya menuju dapur.

Himawari yang dari tadi sudah pergi ke kamarnya dan Boruto yang masih berada di ruang tamunya dengan memegang buku yang dibelinya di book store atas rekomendasi dari Sarada lalu membacanya dengan posisi tiduran di atas sofa.

"Jadi buku ini yang Sarada baca juga! Memang banyak sekali pelajaran di dalamnya-ttebasa" ucapnya pelan dengan tersenyum.

"Yosh! Aku akan mencoba mendesain rumah walaupun masih belum terlalu bagus setidaknya aku akan terus berusaha" gumamnya lalu berdiri untuk pergi menuju kamarnya.

Boruto yang sudah berada di kamarnya langsung duduk di meja belajarnya dengan membawa kertas gambar atau sketchbook yang dibelinya di book store. Mulai dari mengambil alat-alat untuk menggambar diantaranya beberapa jenis pensil seperti pensil mekanik dan pensil kayu dengan tingkat grafit yang berbeda-beda, drawing pen, penghapus, tabung gambar, penggaris, pensil warna, rautan, rapido dan jangka.

Titik demi titik, garis demi garis perlahan Boruto mencorat-coret sketchbook dengan pensil dan penggaris yang sedang di pegang nya. Boruto terus menggerakkan tangannya dengan sangat teliti agar yang digambarkan tidak salah serta tidak banyak bekas hapusan karena itu akan merubah tampilan desain yang sedang dikerjakannya. Boruto menggambar percobaan desain rumah impian miliknya dari sepulang habis belanja sampai malam hari.

Konoha University [BoruSara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang