Direct Message

31 3 6
                                    

Beberapa bulan yang lalu, ada yang berbeda saat saya mengalami menstruasi. Sama seperti yang dialami oleh kebanyakan wanita pada saat menstruasi, biasanya saya juga mengalami rasa tidak enak atau kram di bagian perut pada hari pertama dan kedua. Namun kali ini, kram yang saya rasakan tidak seperti biasanya. Saya benar-benar merasa kesakitan yang mana juga berdampak pada kondisi emosional saya. Pada umumnya, wanita menjadi lebih sensitif secara emosional saat menstruasi. Sama, saya pun juga mengalaminya. Namun kali ini, lebih lagi. Saya menjadi amat sangat sensitif selama dua hari pertama.


Kemudian saya mencoba untuk tidur lebih awal dari biasanya sambil menahan kram yang tak tertahankan. "Tuhan, sakiit..", ucapku lirih,beberapa kali, hingga akhirnya saya pun tertidur. Sekitar jam tiga pagi, kram yang saya rasakan mampu membangunkan saya dari tidur. Seraya mengumpulkan nyawa, saya pun meraih handphone yang berada di samping kasur saya. Sekilas melihat notifikasi pada layar, tiba-tiba mata saya tertuju pada sebuah notifikasi dari instagram. Ada sebuah direct message (DM) yang dikirimkan pagi ini oleh salah seorang teman saya. Berhubung yang dikirim adalah sebuah gambar, maka saya tidak bisa mengetahui isi pesannya hanya dengan melihatnya dari notifikasi. Saya perlu membuka aplikasi instagram dan melihat langsung DM dari teman saya tersebut. Setelah saya buka, saya pun terkejut karena teman saya mengirimkan sebuah pesan..


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saya terdiam beberapa saat, kala membaca pesan dari teman saya. Terakhir kali saya berkomunikasi dengan teman saya ini pun sekitar beberapa bulan yang lalu. Saya juga tidak bercerita padanya kalau saya sedang mengalami kram karena menstruasi. "Kok bisa ya? pas sekali.. teman saya tahu dari mana?", tanya saya kebingungan dalam hati.


"Ini pasti Tuhan Yesus! Tuhan mendengarkan kesakitanku..", seketika air mataku luruh. Perkara kram perut pun Tuhan pedulikan. Tak ada hal yang terlalu sederhana yang tak Dia pedulikan. Setiap kita berharga di mata-Nya. Setiap kita adalah kesayangan Tuhan.


Tidak hanya itu, ternyata di rumah saya juga pas sekali tersedia buah pisang. Wah! Puji Tuhan banget ini sih, ibaratnya double action pertolongan-Nya yang saya alami kali ini. Dan benar saja, ketika saya makan beberapa buah pisang ternyata kram perut saya perlahan-lahan mulai mereda. Pertolongan-Nya melalui sebuah direct message pada dini hari ternyata sangat memberkati saya. Terima kasih Tuhan Yesus. Terima kasih juga Wiwi.


"Pada hari kesesakanku aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau menjawab aku." - (Mazmur 86:7)



P.s:

Melalui pengalaman kali ini, saya jadi belajar lagi bahwa Tak ada hal yang terlalu sederhana yang tak Dia pedulikan. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk menolong kita. Begitu pun sebaliknya. Setiap kita juga bisa menjadi saluran kasih-Nya bagi sesama. Kemudian cara-Nya menolong setiap kita pun bisa jadi tidak sama, bahkan bisa jadi tak pernah terpikirkan sebelumnya oleh kita.


Tuhan Yesus mau menolongmu







Berjalan Bersama TuhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang