"Kak Ryl akhirnya pulang!"
"Wah aku rindu sekali dengan Kak Ryl!"
Aku tersenyum saat mendapati dua adik kembarku berlari mendekatiku yang baru saja menginjakkan kaki di mansion keluargaku. Tanpa menungguku membuka seragam akademiku, mereka malah langsung memelukku erat. Dasar, padahal mereka telah tumbuh menjadi remaja dan sudah harus berperilaku lebih dewasa. Namun mereka malah melompat-lompat senang saat mendapati aku telah pulang dan langsung memelukku erat.
Namaku Amaryllis, namun kedua adik kembarku memanggilku 'Kak Ryl'. Mereka bukanlah adik kandungku. Sebenarnya aku bukanlah anak kandung keluarga ini. Aku hanyalah rakyat biasa yang dijemput oleh Marquess Son, nama kepala keluarga ini, yang kemudian mengadopsiku sebagai anak. Katanya, ramalan menunjukkan bahwa telah lahir seorang anak yang merupakan keturunan dari pemilik pedang suci. Dan kata mereka, orangnya adalah aku.
Aku adalah anak yatim-piatu yang dirawat oleh bibiku. Namun karena sebagai pergantian diriku Marquess Son memberikan uang ganti rugi yang besar, bibiku langsung menyerahkanku begitu saja. Aku menjadi anak di keluarga ini saat aku berusia sepuluh tahun. Kini aku sudah 18 tahun, sudah seharusnya aku melakukan debut di pergaulan kelas atas. Namun kehidupanku malah diatur untuk menjadi ksatria kerajaan ini yang diharapkan mengabdi kepada keluarga kerajaan.
Aku baru saja lulus sekolah, dan setelah setahun, akhirnya aku pulang. Baru saja menginjakkan kaki di mansion, ternyata anak kembar ini sudah menungguku. Mereka adalah Dongmyeong dan Xion, yang kini telah berusia 15 tahun. Mereka tengah mengalami pubertas untuk menjadi seorang lelaki dewasa. Namun perilaku mereka saat ini masih terlihat seperti anak-anak saja. Jujur aku juga tidak mengharapkan mereka untuk cepat tumbuh besar. Aku lebih suka jika mereka tetap menjadi anak-anak yang lucu.
"Kak Ryl, mengapa Kakak melaksanakan upacara kelulusan tanpa kehadiran kami?" tanya Dongmyeong diiringi dengan nada merajuk.
Aku mencubit pipi tembamnya lalu tertawa. "Maaf, maaf. Tapi letak akademi kan cukup jauh dengan mansion ini. Kalian pasti akan kelelahan selama di perjalanan hanya untuk menghadiri upacara kelulusanku. Lagi pula, yang lebih penting kan saat upacara pengangkatan aku menjadi ksatria kerajaan. Nanti, kalian harus hadir dan menyaksikan kakak kalian dengan bangga."
"Menjadi ksatria? Kakak kenapa tidak seperti Lady yang lain saja? Lady yang lain tidak perlu membawa-bawa pedang yang berat dan tidak perlu repot-repot bergabung di akademi ksatria. Mereka juga selalu memakai gaun indah dan memanjangkan rambut mereka. Sayang sekali rambut perak Kakak yang indah dipotong pendek seperti ini."
"Tidak apa-apa, Xion, aku memotongnya supaya memudahkan aku bergerak saat belajar. Dan ini merupakan kewajibanku. Xion dan Dongmyeong fokus belajar saja untuk membantu Marquess ya? Biar Kakak yang menjadi perwakilan keluarga untuk menjadi ksatria dan mengabdi pada keluarga kerajaan. Lagi pula, aku senang dengan kehidupan seperti ini kok. Teman-teman di akademi sangat menyenangkan. Kalian ingat tentang Leedo? Wah lucu sekali mengingat ia yang harus berusaha keras untuk lulus. Setidaknya, kalian harus bangga bahwa kakak kalian ini lulus dengan predikat terbaik!"
"Benarkah? Kakak lulus dengan predikat terbaik? Berarti, Kakak akan mendapatkan posisi tertinggi nantinya. Mungkin Kakak akan menjadi ketua pasukan ya?"
Aku kembali dibuat tertawa oleh percakapan ini. Betapa polosnya adik-adikku ini, terutama Dongmyeong. Ia yang barusan berbicara menimpali jawabanku atas ucapan Xion.
"Itu adalah posisi yang sangat tinggi dan akan selalu dipegang oleh keluarga Lord Seoho. Pasti ia yang akan menggantikan ayahnya nanti. Bisa menjadi ksatria di istana saja sudah bagus, kok. Kakak tidak terlalu memiliki harapan yang tinggi."
Lagi pula keluarga kerajaan nantinya akan dihancurkan oleh Marquess Son dengan menggunakan diriku. Ada baiknya aku tidak terlalu menarik perhatian dengan memiliki pangkat yang tinggi dari awal. Lagi pula sudah menjadi rahasia umum juga jika keturunan pemilik pedang suci telah lahir. Cepat atau lambat, kehadiranku pasti akan diketahui sebagai pemilik pedang suci. Aku sebenarnya tidak tahu apakah identitas itu akan menjadi hal baik. Namun sejauh ini yang meyakini aku adalah keturunan pemilik pedang suci hanyalah keluarga ini dan juga Leedo, yang merupakan teman dekatku di akademi dan akan membantuku mencari pedang suci yang tengah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMARYLLIS (ONEUS & ONEWE)
FanfictionNamaku Amaryllis. Aku adalah anak yang diadopsi oleh keluarga bangsawan yang terobsesi untuk menguasai kerajaan. Dengan berkat menjadi pemilik pedang suci, aku dilatih menjadi seorang ksatria. Dan keluargaku berniat menjadikanku ksatria yang akan me...