"Bagaimana? Wanita licik itu sudah kalian tangkap?"
Reno memberikan sebuah foto pada Ali sebagai bukti dirinya sudah menangkap Thalia dengan keadaan baik. Ali tersenyum kemenangan, akhirnya wanita licik itu tertangkap juga. Bahkan ia sangatlah geram pada Thalia yang selalu saja mengganggu Prilly.
"Amankan dia! Jangan sampai lepas, atau kalian akan kena akibatnya!"
"Baik tuan!!"
Ali pergi meninggalkan para ajudannya, ia sangatlah tak sabar untuk segera bumil yang seringkali mencari keberadaannya. Bahkan sudah 110 panggilan dari Prilly sudah ia lewatkan, pastinya Prilly sudah marahnya karena tak mengangkat teleponnya.
Dor
Ali menoleh secepat kilat mendengar suara tembakan tak jauh dari tempatnya berdiri. Para ajudannya berlarian untuk menjaga tuan-nya agar tidak terkena tembakan.
"Ada apa?" tanya Ali pada Reno.
"Dokumen penting tercuri Pak. Dokumen itu diambil dari ruangan Pak Faisal," ujar Reno tersengal-sengal.
"Sial! Kenapa bisa seperti ini hah!!! Kenapa dokumen itu harus ada ditangan manajer? Padahal saya tak pernah memberikan dokumen itu," kesal Ali.
Ali segera melangkahkan kakinya menuju tempat dimana tembakan itu berasal, ia melihat Pak Faisal ada disana sambil membawa dokumen penting milik perusahaan yang berhasil Pak Faisal bawa kembali.
"Dari mana kau ambil dokumen itu?"
Semuanya tercengang melihat pemilik perusahaan menatap marah pada Pak Faisal yang tampak ketakutan melihat kedatangan Ali. Ali menatap dingin semua orang yang berada di lobi, lalu menatap pelaku yang berhasil dilumpuhkan. Bahkan pistolnya sudah di sita oleh ajudannya.
"Maafkan saya Pak. Saya terpaksa melakukan hal ini, saya keteter Pak," kata Pak Faisal dengan nada gemetar.
"Maksudmu apa?!!!" tanya Ali dengan nada tinggi.
"Perusahaan saingan Pak Ali terus saja mengancam saya, dan menyuruh saya untuk mengambil dokumen ini. Dan malah tercuri oleh oranglain," jelas Pak Faisal penuh penyesalan.
Ali membuang mukanya, lalu merebut dokumen yang teramat penting bagi perusahaannya. Ia membenarkan jasnya. "Reno, urus semua ini sampai selesai. Dan, kau? Pergi ke ruang HRD untuk mengambil surat pemecatan," ujar Ali dingin.
Setelah berkata seperti itu, Ali pergi meninggalkan lobi dengan perasaannya yang masih panas. Tentunya ia membutuhkan ketenangan, yaitu melihat senyuman Prilly.
Bumil cantik
OnlineKak Alii jahat!!
Jahat!!
Kemana ajaa?
Selingkuh yaa sama cewek lain?
Telepon aku juga dianggurin terus
Kakak sayang gak sih sama aku?
Bales dong kakkk
Jangan di read terus?
Ntarr kakak gak akan aku kasih jatah ya
Dilihat
Ali terkekeh melihat chat terakhir dari Prilly. Apa katanya? Takkan memberinya jatah? Jatah apakah itu? Ali tak kuasa membayangkan bagaimana ekspresi wajah Prilly, pastinya sangatlah menggemaskan dengan pipi yang semakin chubby.
![](https://img.wattpad.com/cover/216088587-288-k40088.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
RomancePrilly Adryna tak pernah menyangka di dalam hidupnya akan dipaksa menikah dengan pengusaha bernama Ali Khalif Atmajaya, hanya karena uang dan paksaan ibunya. Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus cerita yang tertuang dalam kisah mereka.