Malam minggu tiba. Waktunya para buciners pergi berdua dengan pasangan mereka.
Namun berbeda dengan Wonwoo. Walau ia memiliki kekasih, tapi terasa sendirian. Mirip seperti jomblo nelangsa.
Maka dari itu Wonwoo habiskan dengan menonton drama di televisi. Ia sudah mandi namun tak tahu harus melakukan apa, jadi ia hanya duduk menatap televisi.
Ditengah ketenangan itu, Jennie tiba tiba turun dengan heboh mengajak Wonwoo pergi.
"Wonu~~ leggo ke mall. Kita beli ramen."
"Males. Mau bobo."
"Ihh! Nggak boleh gitu. Ayo, rejeki ini gue ngajakin lo keluar."
Wonwoo diam saja. Ia sama sekali tak bergeming. Jennie lama lama kesal juga.
"Yaudah gue sendiri aja."
Nah! Keluar juga senjata andalan Jennie.
Wonwoo itu tak suka Jennie keluar sendiri saat malam hari, pasti harus ada yang menemani, Wonwoo salah satunya. Sebagai sahabat yang baik, Wonwoo tak ingin Jennie kenapa kenapa. Jadi ia sedikit lebih protektif disaat saat ini.
"JANGAN!! Gue anterin. Jangan macem macem ya, njing."
"Ehehehe.. Sayang Wonu. Sana siap siap. Gue panasin mobil."
Dan tak lama kemudian, keduanya sudah ada di dalam mobil menuju salah satu mall.
"Ayo buruan Wonu." Jennie menarik ujung hoodie Wonwoo agar cepat mengunci mobil dan mengikutinya ke dalam.
"Sabar dong. Lagi ngunci mobil ini."
Jennie menyengir lucu saat menyadari kebodohannya.
Mereka pergi ke sebuah toko ramen. Itu adalah ramen kesukaan Jennie.
Ketika mereka hendak memilih pesanan, mata Jennie tak sengaja melihat ke pojok kedai itu. Ia menyipit merasa familiar dengan dua orang disana.
"Itu.." Tanpa sadar ia menggumam membuat Wonwoo dan pelayan yang melayani mereka ikut menoleh ke arah pandang Jennie.
Wonwoo mendatarkan raut wajahnya. Laki laki itu berdiri dan melangkahkan tungkainya ke arah dua orang di pojok.
Jennie langsung tersadar dan hendak menyusul Wonwoo, namun laki laki itu menghentikannya.
"Je, ini urusan gue. Lo pesen aja dulu."
"Gausah deh, belakangan aja. Maaf ya mbak. Kita ada urusan mendadak." Jennie membungkuk sopan berusaha meminta pengertian pelayan kedai ini.
Pelayan itu mengangguk. "Iya kak, nggak apa apa. Lain kali dateng ke sini ya. Saya permisi."
Jennie menoleh ke arah Wonwoo. "Nu, gue keluar ya. Gue diparkiran."
Wonwoo melangkah kembali meninggalkan Jennie. Tak lama Jennie ikut melangkah ke arah yang berlawanan. Memberikan ruang privasi pada Wonwoo dan dua orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
🖇️# ࣪𝐭𝐨𝐦𝐨𝐝𝐚𝐜𝐡𝐢 [✓]
أدب المراهقين[ Finish ] Kata orang, persahabatan antara perempuan dan laki laki itu tidak selamanya mulus. Pasti salah satunya menyimpan perasaan lebih. Wonwoo dan Jennie contohnya. Akankah mereka berkahir sebagai pasnagan? Atau malah hanya tetap menjadi sepasan...