Part 4

31 8 0
                                    

Hari ini aku update lagi ya gaes, kebetulan lagi nggak sibuk dan nggak ada kerjaan.

Selamat membaca:)

Safa mengedarkan pandangan ke seisi kantin mencari keberadaan teman temannya. Ia melihat Mila yang berada di meja pojok melambaikan tangan. Tak ingin mereka menunggu lama, Safa segera berjalan ke meja dimana teman temannya berada. Safa mendudukan dirinya di samping Sharen, melihat satu mangkok mie ayam yang masih utuh ia langsung mengambil dan memakannya.

"Busyet dah, main asal makan aja ni orang." Felly berkata sembari geleng geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya satu ini.

"Gue laper banget soalnya, tadi belum sempat sarapan karena hampir telat. Btw, ini makanan gue yang gue titipin ke elo kan Mil?" Safa menjawab setelah menelan satu sendok mie ayam.

"Ya bener sih, tapi jangan asal serobot aja." Jawab Mila.

"Hehe gue kan kelaperan. Lagian kalian semua kan tau gue paling gabisa kalau gak sarapan. Apalagi kalau buat tahan laper." Safa nyengir sembari mengambil saos yang agak jauh dari jangkauanya.

"Lo habis darimana sih Fa, dari toilet kok lama banget?" tanya Mila.

"Gue tadi emang dari toilet, habis itu dipanggil sama bu Rani yang jadi pembina OSIS. Kan kalian semua tau gue mau jadi kandidat ketua OSIS tahun ini." jawab Safa.

"Btw nih Fa ya, lo ngapain ngebet banget sih jadi Ketos. Bukannya lo dulu gamau ikut organisasi begituan ya. Biar nilai lo bisa fokus pelajaran terus lo lanjut deh kuliah di Jerman." Sharen yang daritadi asik menikmati jus alpukat mulai bertanya.

"Nah itu dia masalahnya." teman teman Safa tidak mengerti, mereka mengerutkan dahi bingung. Mengerti akan kebingungan teman temannya Safa membuka suara menjelaskan.

"Gue mau jadi Ketos biar bisa masuk Fakultas kedokteran di Jerman. Ternyata nilai aja enggak cukup buat daftar disana, kita harus punya pengalaman jadi ketua organisasi termasuk jadi ketua OSIS."

"Kalau buat itu mah gue dukung lo seribu persen Fa.  Kalau lo jadi kuliah di Jerman kan kita semua ikut seneng. Kita semua tau Fa itu kan impian lo dari dulu." jawab Mila sembari mengacungkan kedua jempolnya.

"Kenapa enggak organisasi lain aja Fa, ya setidaknya yang enggak melibatkan seluruh siswa di sekolah gitu." tanya Sharen.

"Maunya sih gitu, tapi lo kan tau sendiri gue enggak ikut organisasi apa apa. Kalau gue tiba tiba masuk terus daftar jadi ketua yang ada mereka enggak percaya sama gue. Nah kalau OSIS disekolah kita kan punya peraturan beda nih. Setiap siswa boleh mendaftar menjadi Ketos walaupun bukan anggota organisasi sebelumnya. Terus kita juga diberi waktu selama sebulan buat nunjukin kemampuan dan bakat."

"Lo kan sebenarnya punya bakat banyak Fa, tapi lo gak pernah nunjukin sih. Tapi gue yakin sih lo bisa diandelin kalau jadi Ketos. Walaupun lo gak se famous Yura and the geng, banyak kok siswa yang kenal lo. Apalagi sejak Alfa gencar ngedeketin lo sebulan ini." Sharen berbicara sembari memakan keripik yang tadi dibelinya.

"Nah bener banget tuh Fa, harusnya lo manfaatin Alfa. Dia kan mantan waketos tu, pastinya tau banyak soal OSIS." Felly menambai ucapan Sharen.

"Apaan deh jadi bahas fuckboy laknat itu." jawab Safa sedikit kesal.

"Lagian lo Fa dideketin cowo ganteng plus plus kaya Alfa gamau. Bayangin aja senyumnya manis banget, apalagi kalau sampai kawat giginya keliatan." ucap Mila sembari senyum senyum tak jelas, membayangkan senyum Alfa.

"Percuma ganteng kalau gak bisa jaga pandangan. Cowok player kayak dia mah perlu dimusnahin. Gue sampek heran kenapa Yura bela bela in ngelabrak gue, cuma karena Alfa." Safa memutar bola matanya malas, mengingat kejadian di toilet tadi pagi.

Me and My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang