Part 11

34 8 0
                                    

Assalamualaikum readers, lama gak up nih. Hari ini aku update ya, semoga readers semua suka.

Selamat membaca!

Gak pernah nyangka ya. Setaun buang buang waktu cuma buat orang gak penting.
~Bintang Assafa Putri F~

🌼🌼🌼🌼

Safa mondar mandir dengan gelisah di depan gudang yang terletak tepat di belakang sekolah. Menunggu Leo yang tak kunjung datang dengan cemas. Ia ingin segera mendapatkan penjelasan, agar semua masalahnya dapat terselesaikan.

"Sayang"

Safa terlonjak kaget ketika bahu kanannya terasa ada yang menepuk. Ia menoleh ke belakang dan mendapati Leo yang sedang tersenyum manis kearahnya.

"Kangen ya? Ngajakin ketemuan duluan, tumben amat."

"Aku mau kamu jelasin sesuatu." Tanpa membuang waktu, Safa langsung saja pada intinya.

"Tanya aja, biasanya juga langsung nanya." jawab Leo, ia menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Siapa Key?"

Leo mengerutkan dahinya bingung. Key siapa? Kan banyak yang namanya Key.

"Key siapa sayang? Kan banyak yang namanya Key."

Safa menarik nafasnya sebentar, "Keylana Amora, siapa kamu?"

Leo langsung berubah raut wajahnya. Ia terkejut saat Safa menyebutkan nama itu. Darimana Safa tahu tentang Keyla.

"Kamu kenal dia darimana?" tanya Leo masih berusaha tenang.

"Ga penting. Jawab dulu, siapa Key?"

"Sayang...kam-"

"Jawab dulu siapa Key." Safa memotong ucapan Leo, tidak mau membuang buang waktu.

"Mantan aku." Jawab Leo cepat.

Safa tersenyum getir, ternyata benar Leo dan Keyla pernah ada hubungan.

"Mantan apa? Pacar atau" Safa menggantungkan kalimatnya, membiarkan agar Leo mengatakannya sendiri.

Leo berusaha mengalihkan tatapannya. Ia tau kemana arah pembicaraan Safa.

"Jawab! Key itu mantan apanya kamu?" tanya Safa mulai emosi, saat Leo hanya diam.

"Mantan pacar." jawab Leo tanpa menatap Safa.

"Bohong" Safa berdecih pelan, Ia sangat hafal gelagat Leo saat sedang berbohong.

"Keylana Amora, mantan pacar kamu sekaligus perempuan yang pernah kamu rusak. Perempuan yang pernah mengandung darah daging kamu, sampai akhirnya kamu ninggalin dia dan dia kehilangan anaknya. Benar?"

Leo sangat terkejut, saat Safa mengatakan itu semua. Matanya langsung refleks memandang Safa yang saat ini sudah berlinang air mata. Leo tidak mengatakan apapun, ia tidak mengiyakan ataupun membantahnya.

"Jawab aku kak, aku bener apa enggak?" desak Safa meminta jawaban dari Leo.

"Iya" jawab Leo lirih, masih memandang Safa dengan sendu.

Safa yang mendengar itu, refleks menangis tergugu. Saat tangan Leo berusaha memegang pundaknya, langsung saja ia tepis dengan kasar.

"Jadi, kamu selingkuh sama dia selama ini sampai dia hamil?" tanya Safa berusaha mengontrol tangisnya.

"Bukan. Kamu yang selingkuhan aku." jawab Leo lirih.

Safa berusaha meredam emosi serta tangisnya ketika Leo mengatakan itu. Tangannya menutup mulutnya agar tidak menimbulkan suara tangis yang keras. Ia memandang Leo dengan pandangan marah serta kecewa. Setahun berpacaran dengan Leo ia hanya dijadikan sebagai selingkuhan.

Me and My SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang