Sebelas : Where are you?

823 64 21
                                    

Kamu pergi, hidupku seperti mati dan sunyi

Kamu pergi, hidupku seperti mati dan sunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIARESYA HAURELIEN

HYR : WHARE ARE YOU?

"Lo, masih gak tau Resya di mana?"

Devan membuang nafasnya, lalu mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan Fian. "Gue bingung, gue harus cari Resya ke mana lagi. Ini semua salah gue, kenapa gue gak nganterin Resya pulang waktu itu."

Devan merasa kecewa pada dirinya sendiri, menjaga seorang wanita saja Ia tidak becus, padahal wanita itu orang yang sangat di sayangnya.

Tepukan pelan beberapa kali dari Fian mendarat mulus di bahu Devan. Fian bermaksud untuk memberikan semangat pada sohibnya itu.

"Yakin Dev, Resya akan baik-baik aja." Perkataan Fian membuat Devan sedikit lebih tenang.

"Makasih Fi."

"Lo juga gak boleh nyerah buat cari Resya, Dev. Kita bakal bantu lo sebisa kita." Sekarang giliran Rayen yang memberikan semangat pada Devan. Saat ini dirinya pasti sangat butuh sohibnya itu.

"Iya, makasih ya, kalian selalu ada di saat gue butuh." Seulas senyum dipaksakan terukir di bibir Devan.

Dengan sigap Devan berdiri, kemudian berjalan cepat keluar dari kelas. Rayen dan Fian yang tidak tahu Devan ingin pergi ke mana, hanya mengikutinya dari belakang.

Dari dekat terlihat Devan masuk ke dalam kelasnya Resya. Tiba-tiba Lelaki itu mendekati Tiara yang sedang menenggelamkan wajah dengan kedua tangannya.

"Tiara," seru Devan akhirnya, setelah beberapa detik membiarkan gadis itu menenggelamkan wajahnya.

Tiara tersentak, kaget mendengar suara Devan yang nyaring. Langsung saja Tiara menegakan kepalanya. Tangannya menghapus sisa air mata yang sejak tadi menetes di pipinya.

Devan dan sahabat-sahabatnya tahu, Tiara pasti sangat kehilangan Resya, sahabat baiknya.

"Ada apa, Kak?" tanya Tiara tidak ingin basa-basi. Terdengar suaranya masih sedikit serak sehabis menangis seminggu belakangan ini.

"Gue mau bicara sama lo, kita ke taman belakang," ajak Devan, kemudian Ia melangkah keluar, di iringi oleh Rayen dan Fian.

Tiara mengangguk, lalu mengikuti arah Devan dari belakang.

Mereka tidak peduli jika saat ini menjadi perbincangan dan tatapan semua orang, hal itu terjadi karena Tiara berada di antara geng Niagar. Tiga lelaki tertampan di SMA Bakti.

Have you RESYA! [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang